Ambon, Tribun-Maluku.com : Anggota legislatif di Provinsi Maluku mengimbau warga Kabupaten Aru untuk menahan diri dan menyerahkan persoalan pengrusakan rumah penjabat bupati kepada aparat keamanan.
“Peristiwa yang terjadi pada tanggal 4 November 2013 itu merupakan perbuatan pidana sehingga seluruh komponen masyarakat tidak perlu menyikapinya secara berlebihan dan berikanlah kesempatan bagi polisi untuk menyelesaikannya,” kata anggota DPRD Maluku dari Partai Hanura, Temmy Oersipuny di Ambon, Jumat (8/11).
Sebaliknya Polres Pulau-Pulau Aru juga diminta bekerja profesional untuk mengusut tuntas kasut tersebut, dengan menelusuri penyebab insiden pengrusakan rumah Penjabat Bupati Kepulauan Aru.
Temmy mengatakan, selaku anggota DPRD Maluku asal daerah pemilihan Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Tual, dan Kabupaten Maluku Tenggara sangat prihatin dengan kasus seperti ini.
“Tidak mungkin akan ada asap kalau tidak ada sumber api, jadi polisi juga harus profesional mengungkap apa yang menjadi penyebab atau pemicu aksi penyerangan dan pengrusakan rumah Penjabat Bupati oleh sekelompok orang,” katanya.
Dia mengaku sedang berada di Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru ketika timbul insiden pengrusakan kediaman Penjabat Bupati, G.A.A Gainauw.
“Waktu itu saya ada di sana, tapi siapa yang berani keluar rumah melihat keributan seperti itu sebab warga yang mendatangi rumah penjabat sudah membawa senjata tajam,” ujarnya.
Temmy Oersipuny menambahkan, awalnya ada puluhan warga Kojabi mendatangi rumah Stan Suarlembit dan meminta yang bersangkutan tidak lagi melakukan aksi-aksi demo terhadap G.A.A Gainauw karena sudah dilantik sebagai Penjabat Bupati.
Peristiwa ini berlangsung aman dan tertib, namun selang beberapa saat terdengar berita ada orang tak dikenal yang memukul Ketua Perhimpunan Mahasiswa Aru (Permaru), Samuel Imapuli.
Suarlembit yang ikut mendengar peristiwa pemukulan ini kemudian mengumpulkan massa, menggunakan mobil angkot dan berangkat ke Mapolres untuk melaporkan aksi pemukulan Ketua Permaru.
Namun beberapa saat kemudian ada warga yang menumpang sebuah mobil angkot pergi ke kediaman Penjabat Bupati lalu melakukan aksi pelemparan, sehingga polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung menahan beberapa pelaku untuk diperiksa.
“Untuk itu aparat keamanan harus bisa melakukan penyelidikan mendalam, sebab bisa saja insiden ini jadi pemicu aksi pelemparan rumah penjabat,” katanya. (ant/tm)