Langgur, Tribun Maluku : Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XX sukses menggelar Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat 2025 pada Jumat (19/9/2025) di Ohoi Wulurat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara.
Bupati Maluku Tenggara, Hj. M. Taher Hanubun, secara resmi membuka festival yang disebutnya sebagai ruang apresiasi sejarah dan budaya Evav.
“Festival ini bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga momentum kebangkitan budaya Evav di Pulau Kei Besar. Mari terus menjaga, merawat, dan melestarikan jejak budaya kita untuk generasi mendatang,” tegas Hanubun dalam sambutannya.
Kepala BPKW XX, Dody Wiranto, S.S., M.Hum., menjelaskan tujuan utama festival ini adalah mempercepat proses penetapan Benteng Batu Wulurat sebagai Cagar Budaya tingkat kabupaten.
“Selain itu, festival ini sekaligus memperkuat identitas masyarakat Kei Besar,” ujar Dody.
Kepala Ohoi Wulurat, Denis Sarkol, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap Festival Jejak Budaya bisa digelar rutin setiap tahun.
“Kami berharap BPKW XX juga dapat melakukan kajian lebih mendalam tentang sejarah dan nilai budaya di Wulurat,” katanya.
Festival berlangsung semarak dengan penampilan seni budaya, pameran UMKM lokal, kuliner tradisional, hingga kerajinan khas Kei Besar. Nuansa kebersamaan dan kebanggaan lokal begitu terasa, menghidupkan kembali jejak sejarah Benteng Batu Wulurat sebagai saksi perjalanan panjang masyarakat Kei.
Kemeriahan festival semakin lengkap dengan kehadiran Forkompinda Kabupaten Maluku Tenggara, Forkopincam Kei Besar, tokoh pemerintah, serta masyarakat setempat. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan kuat terhadap upaya pelestarian cagar budaya di Maluku Tenggara.






