Dobo, Tribun-Maluku.com: Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) Daerah Kabupaten Kepulauan Aru menyelenggarakan kompetisi menuju Kreativitas Virtual Katolik Indonesia (KVKI) Tingkat Kabupaten Kepulauan Aru.
Kegiatan ini dibuka dengan resmi oleh Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sogalrey, SE berlangsung, Selasa (29/6/2021) di Aula Cendrawasih Dobo dengan tema “Persaudaraan Insani di Tengah Pandemi”.
Ketua LP3KD Kepulauan Aru, Alfonsina Ingkeatubun dalam laporannya menjelaskan bahwa LP3KN pada tahun ini, akan menggelar Kreasi Virtual Katolik Indonesia yang terdiri dari lomba Mazmur Tanggapan, Tutur Kitab Suci dan Cerdas Cermat Rohani.
“Untuk berpartisipasi dalam event virtual ini, LP3KD Provinsi Maluku selanjutnya menggelar seleksi secara berjenjang mulai dari tingkat LP3KD Kabupaten/Kota dan kemudian di tingkat LP3KD Provinsi untuk mendapatkan peserta-peserta terbaik yang akan dipersiapkan mewakili Provinsi Maluku dalam event nasional yang akan diselenggarakan dari tanggal 2-28 Oktober 2021 nanti,” ucapnya.
Menurut Ingkeatubun, maksud dari kegiatan seleksi ini adalah demi pengembangan kreativitas umat Katolik Kepulauan Aru dalam menyanyikan mazmur tanggapan, bertutur kitab suci serta memperdalam pengetahuan rohani dan memperkokoh iman Katolik.
“Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyeleksi setiap peserta yang telah terdaftar guna mendapatkan peserta terbaik dalam bermazmur tanggapan, bertutur kitab suci dan cerdas cermat rohani,” jelasnya.
Dirinya juga menambahkan, mereka yang nantinya lolos akan didampingi dan dimantapkan untuk mewakili LP3KD Kabupaten Kepulauan Aru dalam ajang seleksi di tingkat Provinsi Maluku pada bulan September mendatang.
“Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 29 Juni hingga 3 Juli 2021,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Muin Sogalrey dalam sambutannya mengatakan bahwa momentum seleksi dan kompetisi awal tingkat Kabupaten Kepulauan Aru ini memiliki nilai strategis bagi pengembangan organisasi LP3K di Kabupaten Kepulauan Aru ke depan sebagai lembaga yang bertanggung jawab penuh terhadap Pesparani Katolik di daerah ini.
Dikatakan, Sebagai upaya peningkatan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa, maka berbagai program di bidang keagamaan telah didesain oleh Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan selanjutnya diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
“Hal ini tentunya diselaraskan dengan program-program dari masing-masing institusi keagamaan sehingga apa yang dilakukan benar-benar dapat menyentuh sisi kehidupan umat dalam hubungan dengan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Sogalrey.
Selain itu, sambungnya, Program-program ini hendaknya dimaknai sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam mengemban tugas sebagai pelayanan masyarakat di tengah-tengah berbagai persoalan hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Senada dengan tema “Persaudaraan Insani di Tengah Pandemi” kegiatan yang dilaksanakan ini diharapkan; Pertama, Memuliakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan menyanyikan Mazmur dan Madah Pujian.
Kedua, dalam rangka penghayatan iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui pelaksanaan lomba menyanyi dan lomba pengetahuan atau penghayatan Alkitab dan Ketiga, dalam rangka menggerakkan dan menguatkan potensi umat Katolik untuk menyemarakan upacara liturgi dan menggiatkan kelompok pewartaan.
Melalui kompetisi awal ini, Sogalrey berharap para peserta mendapat hasil yang maksimal dan membanggakan dengan Tri Sukses yaitu Sukses Penyelenggaraan, Sukses Partisipasi dan Sukses Prestasi.
“Namun hal ini tidak akan mungkin dapat dicapai tanpa persiapan yang baik,” pintahnya.
Pada kesempatan itu, Wabup Aru juga mintakan perhatian dan keseriusan kita bersama terutama jajaran Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Kabupaten Kepulauan Aru untuk bersama-sama mempersiapkan dengan baik agar pada waktunya nanti perhelatan Akbar ini akan dapat diselenggarakan dengan baik.
“Marilah kita berupaya untuk mengajak umat kita agar bukan saja terampil dalam senandung kidung rohani namun juga terampil untuk mempraktekannya dalam kehidupan sesehari karena ketika kita memahami makna yang terkandung dalam lagu yang kita senangi tentunya kita akan dapat menjadi contoh positif di tengah masyarakat kita yang pluralistik,” jelas Sogalrey.
Hadir pada kegiatan pembukaan tersebut, Ketua DPRD Kepulaun Aru Udin Belsigaway, Kepala Kementerian Agama Kepulauan Aru Drs. H. Ismail Rumfot S. Ap, Wakil Uskup Kepulauan Aru Pastor RP Tino Ulukyanan, Msc, Kabag Kesra Setda Kepulauan Aru, Marni Goulap, Ketua LP3KD Kepulauan Aru Alfonsina Ingkeatubun dan Pengurus LP3KD Provinsi Maluku serta para undangan lainnya.