Ambon, Tribun Maluku: Ketua Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Jaringan Asli dari Rakyat (JAR) Maluku, Hasan Pelu meminta Dinas Perhubungan Provinsi Maluku untuk menertibkan transportasi Speed boad rute Manipa-Tahoku, pesisir Seram, Pulau Kelang dan Buano.
“Saya mintakan kepada pihak Dinas Perhubungan Maluku untuk melakukan sosialisasi bersama pemilik speed boat dan penumpang, serta menempatkan petugas Perhubungan di titik-titik sentral pelayaran transportasi tersebut agar bisa mengontrol setiap speed boat yang keluar, dari Pulau Manipa, Pulau Kelang, Pulau Buano, dan pesisir Seram menuju ke Tahoku Pulau Ambon,” kata Hasan Pelu pada Tribun Maluku.com di Ambon, Rabu (08/01/2025).
Hasan Pelu berharap untuk pemilik transportasi speed boat yang belum memiliki dokumen pas kecil maupun pas besar, tolong di urus dan di lengkapi agar pihak dinas terkait bisa menyediakan perlengkapan seperti bantal renang, alat pemadam dan lain lain.
Untuk para penumpang speed boat baik dari Pulau Manipa, Pulau Kelang, Pulau Buano dan pesisir Seram agar mempunyai kesadaran ketika sedang di laut, yaitu jangan duduk di atas kaap speed boat untuk mengantisipasi cuaca laut sepertiangin dan ombak demi keselamatan bersama.
“Saya berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi Maluku lewat instansi terkait agar menyediakan transportasi yang layak antar pulau sehingga para penumpang merasa aman dan nyaman dan tidak beresiko besar terhadap pelayaran di laut,” ujar Putra Manipa itu.
Untuk di ketahui bahwa speed boad berpenumpang 30 orang dari Tahoku Pulau Ambon tujuan Kecamatan Pulau Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat tenggelam di perairan Pulau Manipa beberapa waktu yang lalu dan menewaskan 8 orang penumpang.
Pada saat tenggelam tidak ada ombak, namun banyak penumpang yang duduk di bagian atas speed boad sehingga membuat speed boad oleng dan tenggelam.