Tual, Tribun Maluku: Tim Unnes Giat 9 Desa Adinuso melaksanakan pelatihan pembuatan briket dari limbah rumah tangga beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan oleh, Zahara, Mahasiswa Pendidikan IPA Unnes melalui pesan whatsapp yang di terima Tribun Maluku di Tual, Sabtu (10/8/2024).
Menurutnya, kegiatan ini berlangsung di Gor Desa Adinuso, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, dan dihadiri oleh perwakilan karang taruna serta pemuda pemudi setempat.
Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah rumah tangga yang tidak diolah, termasuk limbah tempurung kelapa dari UMKM jenang di Desa Adinuso. Inisiatif mahasiswa ini bertujuan untuk mengolah limbah menjadi barang yang memiliki nilai jual.
“Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah memberikan pelatihan pembuatan briket arang dari sampah rumah tangga. Ini merupakan kegiatan pemanfaatan sampah sekaligus peluang usaha yang bisa diambil oleh para pemuda pemudi. Apalagi briket ini sekarang belum banyak digeluti oleh para pengusaha,” jelas Zahara, mahasiswa Pendidikan IPA Unnes.
Briket arang yang dihasilkan memiliki waktu pembakaran lebih lama dibandingkan arang biasa, menjadikannya sebagai bahan bakar alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan. Selain itu, briket arang lebih ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah yang sebelumnya tidak berguna.
Proses pembuatan briket arang terdiri dari tiga tahapan utama: pembakaran, pembuatan adonan, dan pencetakan. Pada tahap pertama, sampah yang memenuhi kualifikasi dikumpulkan dan dibakar hingga menjadi arang. Tahap kedua melibatkan penghalusan dan penyaringan arang, yang kemudian dicampur dengan tepung kanji sebagai perekat.
Tahap ketiga adalah pencetakan adonan yang sudah kalis, kemudian dijemur hingga kering.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat mengurangi persoalan sampah rumah tangga serta membuka peluang bisnis baru bagi pemuda pemudi Desa Adinuso. Partisipasi aktif dari karang taruna dan pemuda desa menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap program ini.
Antusiasme peserta pelatihan terlihat dari tingginya kehadiran dan semangat mereka dalam mengikuti setiap tahapan proses pembuatan briket.
“Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Selain bisa mengurangi sampah, kami juga jadi punya peluang usaha baru,” ujar salah satu peserta pelatihan.
Kegiatan ini juga menunjukkan kepedulian mahasiswa Unnes terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Adinuso dapat lebih mandiri dalam mengolah sampah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan UMKM setempat, diharapkan dapat memperluas jangkauan program ini sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas lagi.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi awal dari gerakan yang lebih besar dalam pemanfaatan limbah rumah tangga,” tambah Zahara.
Dengan adanya program pelatihan pembuatan briket arang ini, diharapkan dapat menciptakan sinergi antara masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi yang lebih kuat.