Ambon, Tribun Maluku: Penjabat Gubernur Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si. IPU menegaskan, terkait Provinsi Maluku mengalami deflasi mont to mont sebesar 0,41 persen pada Desember 2024, hal ini menunjukkan bahwa kerja-kerja dari semua pihak semakin baik.
Hal tersebut dikatakan Pj Gubernur Maluku saat menghadiri acara peluncuran Berita Resmi Statisik (BRS) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku di Kantor BPS Maluku, Kamis (2/1/2025).
Menurut Sadali, di tahun ini memang semuanya baru yaitu kita memasuki tahun baru, pemimpin baru, presiden baru, gubernur dan bupati wali kota semanya baru.
Sehingga diharapkan, ada pemikiran-pemikiran baru dari semua pihak untuk bagaimana mempertahankan keberadaan ekonomi Maluku untuk tetap terjaga.
Jika inflasi di Maluku bisa terkendali kata Sadali, berarti pertumbuhan ekonomi dengan sendirinya terjaga, berarti kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Maluku bisa tercapai.
Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Maluku, Pj. Gubernur memberikan apresiasi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota di Maluku atas koordinasi yang baik selama ini sehingga inflasi bisa terkendali, bahkan pada Desember 2024 Maluku mengalami deflasi.
Apresiasi dan penghargaan juga diberikan kepada Kepala BPS Provinsi Maluku dan seluruh pegawai yang dengan setia dan semangat, selalu menyajikan data-data yang akurat dan up to date khusus terkait masalah inflasi dan deflasi di daerah ini.
Pj. Gubernur Maluku juga memberikan apresiasi kepada Pers di Maluku yang telah menginformasikan kepada masyarakat terkait perkembangan pembangunan dan upaya pemerintah untuk mencegah inflasi di daerah ini.
“Dengan distribusi informasi dan edukasi yang telah disampaikan oleh teman-teman pers, maka ada kesadaran dari masyarakat di Maluku untuk tidak gegabah dalam berbelanja bahan pokok (Bapok) secara berlebihan (Memborong), karena stok bapok kita cukup tersedia sehingga bisa menjaga kondisi inflasi kita,” ucap Sadali.
“Jika semuanya berjalan dengan baik maka kita optimis Provinsi Maluku makin hari makin baik ke depan,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE. M.Si dalam release Berita Resmi Statistik (BRS) mengatakan, pada Desember 2024 tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Maluku sebesar 0,41 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,28 persen.
Sedangkan inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Maluku sebesar 1,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,99
Inflasi (y-on-y) tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 1,92 persen dengan IHK sebesar 107,20 dan terendah terjadi di Kota Tual sebesar 0,16 persen dengan IHK sebesar 106,50.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 8 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 8,11 persen;
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,43 persen; kelompok kesehatan sebesar 4,70 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,52 persen;
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,95 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,85 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,78 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,14 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,62 persen;
Kelompok transportasi sebesar 1,61 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,38 persen.