Ia mengatakan target tersebut sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani oleh Distan Maluku dengan Kementerian Pertanian (Kemenpan) Direktorat Jendral (Dirjen) Tanaman Pangan, untuk mendukung Indonesia surplus beras sebanyak 10 juta ton pada 2015.
“Berdasarkan kesepakatan Maluku harus bisa mencapai target itu, untuk saat ini kami belum bisa menargetkan produksi lebih dari 98 ribu ton,” katanya.
Menurut Diana, pihaknya belum bisa menetapkan target produksi melebihi yang ditentukan oleh Kemenpan disebabkan adanya beberapa kendala di sentra-sentra produksi beras Maluku, di antaranya berkurangnya tenaga pertanian dan rusaknya irigasi akibat banjir.
“Irigasi yang rusak sedang diperbaiki oleh Balai Sungai dan Jembatan, tapi kita masih kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian,” ucapnya.
Lebih lanjut Diana mengatakan, kendati sama dengan tahun sebelumnya pihaknya tidak menargetkan jumlah produksi melebihi yang ditetapkan oleh Kemenpan, namun Maluku mampu melebihi target, yakni 103 ribu ton gabah kering giling pada 2013.
“Tahun kemarin targetnya masih sama, 98 ribu ton tapi hasil produksi mampu melewati yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, jika tidak ada kendala serius tahun ini kemungkinan kami bisa mencapai sebanyak itu,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini luas lahan sawah di Maluku sebesar 16.800 hektare, tersebar di yang tersebar Kabupaten Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Maluku Tengah, Maluku Tenggara dan Maluku Tenggara Barat.
“Proses pencetakan sawah baru sedang dilakukan di Kabupaten Buru sebanyak 300 hektare dan Buru Selatan 250 hektare,” ujarnya. (ant/tm)