Ambon, Tribun-Maluku.com : Provinsi Maluku sebagai tuan rumah Regional III dilaksanakannya kegiatan Sinkronisasi dan Harmonisasi (SIMONI) Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Keluarga Berencana (KB) T.A. 2023.
Regional III terdiri dari 11 provinsi yaitu: Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gonontalo, Sulawesi Barat, NTT, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Demikian arahan Plt. Kepala Biro Perencanaan BKKBN Pusat, Aris Firmanto, SE. MSR pada kegiatan Sinkronisasi dan Harmonisasi Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Keluarga Berencana tahun anggaran 2023 di Ambon, Selasa (23/8/2022).
Menurut Aris Firmanto, untuk provinsi selain Maluku kegiatan ini dilaksanakan secara Zoom Meeting, sementara khusus untuk Provinsi Maluku dihadiri oleh semua OPD KB Kabupaten/Kota minus OPD KB Kabupaten Kepulauan Aru.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memastikan bahwa seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku bisa teralokasikan DAK Fisik Subbidang KB-nya, dan bisa disinkronkan dengan alokasi anggaran yang ada kemudian menu-menunya sesuai dengan menu yang tersedia, sehingga mudah-mudahan tahun 2023 nanti untuk seluruh Provinsi Maluku bisa mendapatkan DAK secara optimal.
“Kalau untuk Provinsi Maluku kita ngejar agar bisa mencapai sasaran indikator RPJMN ya, terutama untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk (LPP), menurunkan angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR), meningkatkan pemakaian kontrasepsi atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR), menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet need), serta menurunnya angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun atau Age Specific Fertility Rate (ASFR 15-19 tahun),” ulas Aris.
Untuk itu, BKKBN Pusat akan mengoptimalkan anggaran yang di dapat untuk Provinsi Maluku supaya dapat mendorong pihak kabupaten/kota agar dapat bekerja lebih maksimal untuk mencapai target.
Dari sisi pelaksanaan DAK dan BOKB non fisik kata Aris, untuk Provinsi Maluku hampir semuanya tidak ada masalah, hanya saja percepatan realisasi untuk tahun 2022 perlu dioptimalkan sehingga sebelum akhir tahun bisa terserap dengan baik.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Sarles Brabar, SE. M.Si dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada BKKBN Pusat karena memilih Maluku sebagai lokasi kegiatan Sinkronisasi dan Harmonisasi Usulan DAK Fisik Subbidang KB Regional III T.A. 2023.
Menurut Brabar, DAK Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) tahun 2022 terdapat enam kegiatan dan salah satu kegiatannya adalah berkontribusi terhadap penurunan stunting.
Ketika keseluruhan kegiatan tersebut dilaksanakan dengan baik dan benar, maka akan memberikan kontribusi yang baik terkait capaian pada target kinerja kita.
Mantan Kaper BKKBN Provinsi Papua itu berharap, para peserta (Kadis OPD KB dan Bagian Perencanaan) benar-benar merencanakan dengan baik sesuai kebutuhan mendasar untuk DAK Fisik, tetapi terutama BOKB di wilayah masing-masing sehingga dapat mendukung tercapainya indikator Kinerja Utama BKKBN serta percepatan penurunan stunting di Provinsi Maluku.