Aboru, Tribun Maluku : Masyarakat Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) kini resah, menyusul beredar isu adanya rencana pergantian Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) baru.
Hal ini disebabkan karena Pj KPN Aboru, Yohanes Sinay baru saja dilantik sebulan lalu menggantikan Pj KPN sebelumnya, Buce Sinay yang ditolak warga.
Buce Sinay hanya memimpin Aboru selama dua bulan dua minggu. Dia diturunkan karena didemo oleh warga setempat setelah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang kontroversi.
Meskipun masih sebatas isu, namun warga Negeri Aboru menanggapinya dengan serius isu pergantian tersebut.
Salah satu Saniri Negeri Aboru, Butje Sinay kepada media ini via ponselnya, Selasa (12/9/2023) kemarin menyebutkan, saat ini di telah beredar isu akan adanya pergantian Pj KPN Aboru.
Isu ini diakuinya telah menimbulkan kekhawatiran, mengingat Pj KPN Aboru saat ini, yohanes Sinay telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan warga, untuk membicarakan proses penentuan raja negeri Aboru difinitif.
Buce menegaskan, warga telah menyatakan penolakan apabila isu pergantian Pj KPN baru benar-benar terjadi.
“Bila memang betul-betul ada pelantikan penjabat negeri Aboru yang baru, kami menyatakan penolakan ,”ujarnya.
Butje menilai, tindakan yang dilakukan dengan mengganti kembali Pj KPN Aboru sebagai bentuk adu domba, dan memicu terganggunya keamanan dan ketertiban di negeri tersebut.
Ia menduga, isu ini tidak terlepas dari salah satu caleg atas nama Yohanes Salakory yang merupakan orang dekat dari Wakil Gubernur Maluku.
“Saya menduga, ada kepentingan kelompok tertentu dibalik isu pergantian Pj KPN yang baru. Saya sangat sesali hal ini, karena Pj KPN Aboru saat ini sesuai janjinya mulai melakukan pembicaraan untuk proses raja definitif,”tegasnya.
Adanya penolakan dari warga juga diperkuat oleh Kaur Pemerintahan Negeri Aboru, Denny Usmany, yang meminta agar pemerintah Kabupaten Malteng untuk bersikap bijak.
Usmany mengingatkan agar tidak menggunakan pendekatan kekuasaan untuk menekan Bupati Malteng saat ini, Rakib Sahubawa agar melantik Pj KPN yang baru.
“Tidak ada alasan yang urgen untuk main copot dan lantik Pj KPN Aboru. 99 Persen warga Aboru, tolak rencana pelantikan PJ KPN Aboru yang baru,”tegasnya.
Pihaknya juga siap untuk melakukan berbagai aksi penolakan dan menyurati secara resmi Pj Bupati Malteng.
Kebijakan ini kata Dia, jangan sampai mengganggu proses-proses yang sudah berjalan, dan dapat berdampak pada situasi keamanan.
Ia juga menegaskan, masyarakat Aboru selalu membuka diri untuk melakukan dialog.
“Namun kebijakan ini jelas-jelas bertentangan dengan keinginan dari warga Aboru,”ujarnya.