Ambon, Tribun Maluku : KM Sabuk Nusantara 87 yang digadang gadang menjadi salah satu urat nadi perhubungan atau transportasi laut bagi masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) justru kini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Kabupaten MBD, khususnya masyarakat desa Kroing dan Luang.
Bagaimana tidak, KM Sabuk Nusantara 87 yang dulunya menyinggahi Kroing dan Luang kini sudah tidak lagi menyinggahi kedua desa tersebut. Alhasil masyarakat desa Kroing dan Luang menjadi resah dan merasa dianak tirikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Maluku.
Keresahan dan suara hati masyarakat desa Kroing dan Luang yang tidak lagi disinggahi KM Sabuk Nusantara 87, mendapat respons dari salah satu anggota DPRD Maluku dari daerah pemilihan MBD, Yani Noach.
“Hari ini saya sangat resah, ketika Jadwal Kapal Sabuk Nusantara 87 tidak lagi menyinggahi pelabuhan Kroing Babar Timur dan Pelabuhan Luang Kec. Mdina Hiera. Hal ini berdampak besar bagi masyarakat kedua desa, lantaran minim transportasi, ” Demikian ditegaskan Yani Noach kepada media ini, Selasa (14/1/2025).
Dijelaskan politisi PDIP ini, Setelah jadwal KM Sabuk Nusantara 87 dikeluarkan dinas Perhubungan dan tidak tercantum pelabuhan Kroing dan Luang sebagai tempat persinggahan. Dirinya lantas menghubungi Kadis Perhubungan Provinsi Maluku yang sementara berada di Jakarta.
“Berbagai cara saya usahakan menghubungi Kadis Perhubungan Provinsi Maluku saya telponn tidak diangkat, dan saya Chat WA guna menyampaikan keresahan masyarakat Kroing dan Luang atas keputusan yang tidak pro Rakyat ini, tapi belu juga dibalas, ” Tegas Noach.
Politisi PDIP Peraih suara terbanyak untuk daerah pemilihan KKT dan MBD ini meminta Kadis Perhubungan Provinsi Maluku untuk sesegera mungkin menyelesaikan masalah ini. Lantaran keputusannya sama sekali tidak Pro Rakyat bahkan menyusahkan masyarakar.
“Ada masalah apa sehingga 2 Pos Pelabuhan ini hilang dari Trayek KM Sabuk Nusantara 87. Kadis Perhubungan Maluku mesti menjawab dan mempertanggungjawabkan hal tersebut kepada masyarakat MBD khususnya masyarakar Kroing dan Luang, ” Tegasnya.
Ditambahkan Yani Noach, pada akhir Tahun lalu dirinya berkoordinasi dengan Pemda Kabuoayen MBD dan kemudian bersama pemerintah kabupaten MBD mengusulkan Tambahan Pos Pelabuhan Dawelor dan Pelabuhan Masapun Pulau Wetar, namun usulan itu tidak diakomodir. malahan sebaliknya terjadi pengurangan 2 Pos singgah yakni Kroing dan Luang.
“Saya menentang keras keputusan ini, dan saya minta pihak KSOP Kelas I Ambin untuk tidak memberangkatkan kapal ini, sampaii ada perubahan trayek KM. Sabuk Nusantara 87, ” Tukas Noach
Ditambahkan Noach jika kemudian ketahuan ada politisi lain yang bermain dalam masalah ini, dirinya berjanji, akan bersama sama dengan rakyat MBD melawan oknum tersebur sampai titik darah penghabisan.
“Saya sangat sesalkan semua ini lantaran kapal sabuk 34 dalam trayek tahun 2025 tidak lagi menyinggahi LUANG, ditambah lagi sabuk 87 dihilangkan., ada.masalah apa dengan Pulau Luang, Kadis Perhubungan Maluku harus segera menjelaskan semua ini, ” Pungkas Noach.