Ambon, Tribun-Maluku.com : Tokoh masyarakat di sejumlah pemukiman yang mayoritas warganya beragama Muslim di Kota Ambon menyampaikan kesiapan mereka membentuk pam swakarsa untuk pengamanan selama berlangsung Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Nasional XI yang penyelenggaraannya pada 2-12 Oktober 2015.
“Kami sudah menerima para tokoh masyarakat Muslim dari sejumlah desa/kelurahan di Kota Ambon dan menyampaikan kesiapan melakukan pengamanan kepada para tamu yang mengikuti Pesparawi Nasional,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Maluku, Ibrahim Sangadji, di Ambon, Sabtu (26/9).
Menurut dia, pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku menyambut positif niat baik dari elemen masyarakat di Kota Ambon untuk memberikan pengamanan dan jaminan keamanan kepada para tamu selama berlangsung kegiatan Pesparawi Nasional.
“Kami merespon secara positif keinginan para tokoh Muslim di Kota Ambon untuk memberikan pengamanan kepada para tamu Pesparawi Nasional, terutama yang tinggal di rumah-rumah penduduk yang beragama Islam,” kata Ibrahim yang juga sebagai penanggungjawab publikasi kegiatan Pesparawi.
Ia juga meminta kepada media masa di daerah ini, untuk menyampaikan informasi yang sejuk kepada publik selama berlangsung kegiatan Pesparawi Nasional, terutama persiapan Pemprov Maluku menjelang pesta akbar ini.
“Media masa menjadi instrumen penting dalam pelaksanaan Pesparawi Nasional. Karena itu, Pemprov Maluku memberikan penguatan kepada para wartawan untuk menyampaikan informasi yang sejuk, sehingga lagu-lagu pujian yang dikumandangkan nanti sungguh bermakna dalam suasana kedamaian,” ujar Ibrahim.
Menurut dia, selama pelaksanaan Pesparawi Nasional berlangsung, apabila ada peristiwa yang tidak diinginkan bersama jangan dibesar-besarkan, artinya dalam menyampaikan berita terkait dengan peristiwa itu, tidak menonjolkan kekerasan, karena bisa saja opini di luar daerah bahwa Ambon tidak aman.
“Kami perlu menyampaikan bahwa jangan ada kesan Pemprov Maluku mengintervensi kebebasan pers, tetapi bagaimana melihat masalah yang terjadi tidak hanya menjadi dan tanggungjawab pemerintah semata. Namun, tanggung jawab seluruh elemen bangsa di daerah ini termasuk media masa,” kata Ibrahim.
Karena itu, sebagai warga Maluku, khususnya di Kota Ambon, harus menunjukan jati diri sebagai orang Maluku yang menghargai para tamu dan menganggap mereka sebagai saudara yang terpanggil datang ke Ambon, karena talenta yang dimiliki dalam mengumandangkan lagu puji-pujian nantinya.
“Mari kita memberikan pelayanan yang terbaik kepada para tamu Pesparawi Nasional, sehingga mereka memperoleh kesan yang sangat baik dan menjadi kenangan yang tidak mudah terlupakan, setelah kembali ke masing-masing daerahnya,” ujar Ibrahim.
Sedangkan, Kepala Biro Umum Setda Maluku, Sartono Pinning, yang juga sebagai PenanggungjawabAcara Pesparawi mengatakan, pihaknya sudah menyusun acara, baik pada pembukaan yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo, maupun pada penutupan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Kami sudah menyusun acara pembukaan dan penutupan dengan berkoordinasi pihak protokol Istana Presiden, sehingga dalam pelaksanaan pembukaan nanti, bisa berjalan dengan baik, aman dan lancar,” katanya.
Menurut dia, Pemprov Maluku yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan Pesparawi, karena itu perlu dukungan media masa untuk menyukseskan kegiatan ini.
“Kami perlu dukungan dari rekan-rekan wartawan selaku mitra, karena mempunyai peran yang sangat besar terhadap sukses kegiatan yang bertaraf nasional ini,” ujarnya.
Sartono juga meminta semua pihak untuk menghilangkan stigma bahwa Ambon tidak aman untuk dikunjungi, tetapi dengan Pesparawi membuktikan stabilitas keamanan kondusif.
“Kita mempunyai sejarah di masa lalu, sehingga kalau ada ekses sedikit diberitakan, makanya orang dari daerah lain menelepon dan menanyakan apa lagi yang terjadi di Ambon. Mungkin saja perkelahian biasa tetapi karena ada stigma masa lalu, sehingga selalu memberikan kesan yang tidak baik. Jadinya melalui Pesparawi Nasional, kita membuktikan bahwa Maluku aman untuk dikunjungi,” katanya.