Ambon, Tribun-Maluku.Com: 50 Tahun Usia PDI Perjuangan, tepatnya pada tanggal 10 Januari 2023 Partai Berlambang Banteng itu menduduki usia ke emasan-nya.
Di HUT PDIP ke-50, Ibu Megawati menyinggung soal masalah Stunting, Langkah nyata Ibu Megawati dalam upaya mengatasi stunting dengan membuat buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia. Buku ini ditulis Hevearita G. Rahayu berdasarkan resep-resep masakan yang dimiliki Mega.
Buku tersebut juga berisikan berbagai ragam menu dengan komposisi gizi tinggi, dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan sangat ekonomis.
Ibu Mega mengingatkan bahwa dalam memasak itu memang perlu kreativitas. Selain agar enak juga tidak membosankan.
“Kreatif yang saya maksud di sini misalnya, makanan tidak harus selalu digoreng, kan bisa juga direbus atau dikukus yang bahkan lebih bergizi,” kata Mega.
Seperti diketahui tingkat stunting di Indonesia di angka 24,4 persen pada tahun 2021. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yakni 14 persen.
Stunting terjadi karena anak mengalami kekurangan gizi kronis alias dalam waktu yang lama. Kondisi ini bukan hanya berdampak pada fisik yakni anak pendek tapi juga intelegensia yang lebih rendah.
Dalam jangka panjang, stunting dapat menimbulkan dampak pada gangguan metabolik yang meningkatkan risiko individu obesitas, diabetes, stroke, dan jantung.
Selain itu, Ibu Mega juga menyarankan seluruh DPD se – Provinsi serta DPC Kota/Kabupaten PDI- Perjuangan untuk dapat turun gunung bahu membahu membantu Pemerintah dalam upaya penurunan angka stunting.
Tentu ini sudah menjadi agenda Partai PDI Perjuangan agar terus dapat bersinergi bersama Pemerintah Pusat, untuk mencegah stunting di daerah – daerah.
Untuk diketahui, sebelum PIDATO Ibu Megawati selaku Ketua Umum Partai di sampaikan di JIExpo Kemayoran Jakarta pada Selasa 10 Januari 2023 lalu serta telah menjadi agenda resmi Partai berlambang Banteng itu, sosok Bunda Widya Pratiwi Murad atau sering dikenal sebagai Ina Latu Maluku telah terlebih dahulu merealisasikan upaya pencegahan stunting di Maluku di tahun 2019.
Langkah yang dilakukan cukup beragam, mulai dari kunjungan langsung di daerah-daerah Lokus Stunting di tiap Kabupaten Kota, Pemberian makanan sehat untuk para bayi stunting, bantuan ke sejumlah puskesmas di tiap daerah hingga melakukan Monitoring dan Evaluasi agar dapat mengetahui sampai sejauh mana TP-PKK Kabupaten/Kota terlibat dalam upaya Pencegahan stunting.
Alhasil dari langkah Ina Latu Maluku yang juga merupakan kader PDI Perjuangan kasus stunting atau kekerdilan di daerah ini berhasil diturunkan hingga tersisa 28,70 persen dari 30,88 persen di tahun 2019. Hingga akhir tahun 2021 jumlah penurunan mencapai 2,18 persen data sesuai SSGI Litbang KEMENKES.
Hingga saat ini upaya penurunan stunting terus digalakan oleh Bunda Widya selaku Duta Parenting Provinsi Maluku hingga mencapai angka ideal yang ditetapkan Pemerintah Pusat sebanyak 14 %.
Tentu ini membutuhkan peran semua pihak agar masalah stunting dapat diatasi, bukan hanya Peran Pemerintah bahkan Bunda Widya saja tapi butuh kerja sama yang baik dari Masyarakat khususnya para ibu dalam upaya memerangi stunting pada anak-anak.