Ambon, Tribun Maluku : Dengan Visi Misi Melayani dengan Hati, Mari Katong Bikin Bae, Direktur RS GPM telah berhasil membuat perubahan yang sangat Signifikan bagi RS tersebut.
,”Mari Katong Bikin Bae itu Sangat Kompleks, kompleksnya itu bikin Bae management RS, bikin Bae infrastruktur dan bikin Bae orang yang sakit mudah-mudahan bisa menjadi sehat,”ujar Direktur RS GPM, dr. Ivan Abednego
Menurutnya, awal masuk ke RS GPM, ditemui kondisi yang sangat sulit terjadi di sana, dimana dari segi pendapatan, jumlah pasien serta sarana prasarana yang sangat terbatas.
Untuk itu langkah diambilnya adalah mempromosikan RS yang dibantu MPH Sinode GPM digaungkan promosi di warta jemaat
,”Saya yakin itu strategi yang sangat efektif, dan dilihat ketika baru seminggu memimpin RS, dapat dilihat pasien naik 10 kali lipat,”ujar Dokter muda yang murah senyum tersebut.
Diakuinya, saat masuk ke RS GPM, tempat tidur yang terpakai hanya 40 buah, untuk meningkatkan minat pengunjung, dirinya membenahi baik tempat tidur maupun ruangan
Abednego menjelaskan dari 40 tempat tidur yang terpakai awalnya, meningkat menjadi 67 yang terpakai
,”Karena 1 tempat tidur itu sangat berharga buat kelancaran pelayanan di RS GPM,”ujarnya.
Ia menambahkan, dari Management sesuai dengan Permenkes dirinya sudah merubah struktur menjadi tipe D, yang nantinya pada bulan Oktober RS GPM akan diakreditasi
,”Syarat untuk menjadi tipe C itu faktor utamanya adalah jumlah tempat tidur harus lebih dari 100 saat ini kita maksimalnya 67 tempat tidur,”ujar Abednego
sementara dari Sisi Sapras, menurut Dr muda lulusan ini, RS GPM selama ini mendapatkan bantuan dari para Donatur
,”Trima kasih dari Donatur-donatur dan Umat gereja, selain memberikan sumbangan dalam bentuk uang dan sumbangan dalam bentuk barang,”tuturnya.
Saat ini bantuan yang sudah masuk di RS GPM berupa barang adalah 10 buah AC, 20 Dispenser yang akan ditempatkan di setiap sudut RS, untuk membantu keluarga pasien dalam penyediaan air panas, selain itu adapula 10 tempat tidur yang baru
Selain itu menurutnya, ada pula bantuan dari beberapa Gereja berupa Kursi yang bisa dipergunakan pada beberapa ruang tunggu.
,”Terima kasih juga kepada Jemaat di Wayame, Mahia, Soya dan Latuhalat atas bantuannya berupa Kursi yang sudah bisa dipergunakan di RS GPM,” ujarnya
ia menambahkan saat ini Poliklinik sudah bertambah di RS GPM, diantaranya Poli kandungan, anak, penyakit dalam dan saat ini sudah ada poli Jantung, Bedah Maskuler.
,’Ada tambahan Poli baru yaitu Poli Paru dengan tambahan 2 dokter paru, Poli Saraf, Poli kelamin dan juga yang terbaru Poli Rehabilitasi Medik untuk Phisio Terapi
untuk Poli Phisio Terapi sudah dilengkapi dengan alat Phisio Terapi, begitupun Poli paru sudah disediakan ruangan dan alat-alat walaupun masih meminjam dari dokter paru tetapi sudah ada di RS GPM
Sedangkan untuk alat penunjang medis, menurut Direktur , sewaktu mulai masuk yang bisa digunakan hanya pemeriksaan darah lengkap, untuk itu dirinya mengupayakan meningkatkan banyak alat
,”Dan terbukti sekarang sudah bisa pemeriksaan darah lengkap, Kimia darah, fungsi hati dan ginjal, semua sudah lengkap,”ujarnya.
Selain itu HBA1C yang biasanya diperiksa di Prodia, saat ini sudah bisa diperiksa di RS GPM dan pemeriksaan elektronik pun sudah bisa diperiksa dan lainnya
,”Secara Umum Pemeriksaan di RS GPM ini sudah lengkap,”tuturnya.
Sedangkan terkait SDM, menurutnya, pertama masuk di RS GPm tenaga Medik sudah sangat baik dan berkompeten
,”Banyak juga menjadi kepala-kepala staf di persatuan Perawat Indonesia Maluku, Saya kira masalah kompetensi tidak diragukan lagi, Ujar Direktur muda tersebut.
Diakuinya, pertama masuk tidak ada dana pemulihan, sehingga gaji karyawan 140 Nakes dan Non Nakes sebesar 2,4 Milyar Rupiah belum dibayar dari bulan Maret, tetapi dirinya bisa menuntaskan sampai bulan Juli yang dibayarkan 100 persen.
,”Karena pelayanan ini berbanding lurus dengan kesejahteraan pegawai dan kesejahteraan pegawai ini kita tuntaskan dengan pembayaran gaji ,”ujarnya.
Terkait dengan hubungan antara yayasan dan pihak RS menurut Abednego sudah terjalin bagus, dengan adanya sekertaris Baru Pdt Glen Siahaya yang turut terlibat pada pemulihan RS.
ia menambahkan, keunggulan RS GPM adalah pelayanan kasih, dimana setiap jam 5 pagi, para Nakes bisa memandikan para pasien dan Dia pagi serta Malam bagi para pasien.
terkait pelayanan BPJS di RS GPM menurut Abednego sudah dilakukan kerjasama dengan BPJS dan tidak ada lagi pungutan-pungutan didalam RS
,”Dulu memang ada sistim Deposit dan uang muka bagi pasien umum, sekarang sudah tidak ada,”ujarnya.
Selain itu untuk kepuasan pasien Terkait BPJS, dirinya mengakui rencana kerjasama dengan pihak PMI sudah dilakukan
,”khususnya untuk pasien transfusi darah tidak usah mengeluarkan uang lagi, kita sudah menaruh simpanan untuk mengambil darah di PMI, Ketika mau mengambil darah tidak perlu memakai uang pribadi”ujarnya.
Ditambahkan pula, kebijakannya sebagai Plt Dir RS GPM, bagi pendeta-pendeta yang aktif, ketika Sakit menggunakan BPJS ataupun tidak diwajibkan masuk di paviliun
,”Untuk Tua-Tua Gama tidak punya BPJS sudah ada kasusnya saya gratiskan,”tuturnya.