Ambon, Tribun-Maluku.com : Membangun kualitas pendidikan perlu komitmen yang tinggi dari semua komponen baik pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/masyarakat termasuk alumni, yayasan dan pemerintah.
Dalam empat tahun terakhir ini SMA Kristen YPKPM sangat konsisten dengan peningkatan kualitas pendidikan. Alasannya, pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan generasi yang berkualitas.
Kualitas pendidikan tidak hanya di bilang atau direncanakan di kertas, tetapi lebih dari itu harus diprogramkan, digerakkan, dijalankan dan diwujudkan dalam berbagai kegiatan baik berskala kecil maupun besar.
Demikian sambutan Kepala SMA Kristen YPKPM Ambon, Dra. E. Laturiuw, M.Pd pada acara Pembukaan Expo Kewirausahaan dan Launching Drumband SMA Kristen YPKPM Ambon, Selasa (8/10/2019).
Menurut Laturiuw, Pelaksanaan Expo Kewirausahaan pada SMA Kristen YPKPM Ambon dibawah visi : Membangun dan Membentuk Civitas SMA Sasta Kristen Yayasan Pendidikan Kristen Protestan Maluku (YPKPM) Ambon yang tinggi Iman Kristiani, Berbudi Pekerti Luhu, Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Berprestasi dalam Seni dan Olahraga, serta siap bersaing dalam era global.
Program unggulan sekolah Expo kewirausahaan ini, berdasarkan Keputusan Direktur Pembinaan SMA Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3155/D4/DM /2019 tentang Penetapan Sekolah pelaksana program Kewirausahaan tahun 2019 maka ada tiga sekolah di Provinsi Maluku yang salah satunya adalah SMA Kristen YPKPM Ambon.
Expo kewirausahaan ini adalah implementasi dari tanggung jawab sekolah yang diberikan kepercayaan sebagai SMA Rujukan tahun 2018 dan SMA Kewirausahaan tahun 2019.
Bantuan Pemerintah untuk sekolah Kewirausahaan sebesar Rp100 juta, 75 persen diperuntukan untuk management Kwu dan 25 persen untuk modal usaha.
Hampir 56 kelompok usaha siswa (KUS) yang mendaftarkan rencana bisnis tetapi karena anggaran yang tersedia hanya 25 persen, maka untuk tahap pertama ini ada 25 KUS yang dapat didanai dengan dana Rp1 juta per KUS.
Dana ini kemudian dikelola oleh KUS dengan teknik bisnis yang sudah diberikan kepada para peserta KUS dimulai dari design thinking sampai dengan penguatan kapasitas KUS melalui literasi keuangan.
Semua ini dilakukan untuk membekali setiap KUS sebagai calon enterpreuner muda yang terus disemangati untuk pada akhirnya dapat menjadi enterpreuner handal.
“Asumsi kami jika dengan modal 1juta siswa berusaha selama 3 tahun maka dapat dipastikan setiap siswa yang tamat dari SMA KRISTEN YPKPM Ambon ini telah memiliki jiwa inovatif dan kreatifitas untuk mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, dengan modal usaha sendiri walaupun mungkin terasa masih kecil secara financial,” ucapnya.
Dikatakan, Expo Kewirausahaan ini terdiri dari 25 KUS yang bergerak di bidang kuliner dan kerajinan lokal, dengan mengedepankan kearifan lokal Maluku. Kuliner di buat dari bahan sagu mengandung citra rasa lokal cengkih, pala dan kayu manis.
Produk KUS ini sudah mengikuti Expo yang dilakukan oleh Klasis Kota Ambon dan hasilnya sangat menjanjikan.
Expo Kewirausahaan ini dengan berbagai macam kuliner Instan jahe, Naam sagu, Kasbi keka, Es Krem sagu, Susu jagung, Abon papaya tuna, dan berbagai kerajinan tangan dari limbah dan batu batuan.
Memasuki usia 62 tahun untuk pertama kali SMA Kristen YPKPM memilik kelompok Drumband sekolah. Peralatan drum ini berasal dari sumbangan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Alumni dan Dana batuan Operasional Daerah maupun Pusat.
“Kegiatan eskul yang aktif kreatif menyenangkan akan mendorong positif thinking dan karakter building para siswa,” katanya.