Ambon, Tribun Maluku : Memasuki usia ke-64 pada 25 Oktober 2025, PT Bank Pembangunan Daerah Maluku Maluku Utara (Bank Maluku Malut) meneguhkan posisinya sebagai salah satu bank daerah dengan kinerja terbaik di kawasan timur Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Syahrisal Imbar, bank ini berhasil mencatatkan pertumbuhan positif di tengah situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Per 30 September 2025, total aset Bank Maluku Malut tercatat sebesar Rp10,03 triliun, meningkat 14,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penyaluran kredit mencapai Rp5,7 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,09 persen menjadi Rp7,34 triliun. Adapun laba bersih menembus Rp150,9 miliar, tumbuh 22,68 persen (yoy).
“Pertumbuhan ini melampaui rata-rata nasional yang hanya sekitar 6 persen. Di saat banyak bank mengalami perlambatan, kami justru mampu menjaga momentum positif,” ujar Syahrisal Imbar di Ambon, Kamis (23/10/2025).
Pencapaian tersebut turut mengantarkan Bank Maluku Malut meraih penghargaan CNBC Indonesia sebagai The Best Regional Bank in ESG Implementation, sebuah pengakuan atas komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau.
Sebagai bank milik daerah, Bank Maluku Malut juga berperan aktif dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun lalu, perusahaan menyetorkan PAD senilai Rp42,2 miliar kepada pemerintah provinsi serta seluruh kabupaten/kota di Maluku dan Maluku Utara. “Nilai ini diperkirakan akan meningkat tahun depan seiring kinerja laba yang terus bertumbuh,” jelas Syahrisal.
Terkait penghentian sementara layanan BI-Fast (BIFAS), Syahrisal menegaskan bahwa langkah tersebut diambil sebagai bentuk perlindungan terhadap dana nasabah dan aset perusahaan. “Keputusan ini merupakan hasil koordinasi dengan Bank Indonesia. Kami tidak ingin terjadi kebobolan dana sebagaimana dialami sejumlah bank lain. Saat ini, terdapat tujuh bank lain yang juga menunda sementara layanan BI-Fast,” ujarnya.
Ia juga membantah tudingan bahwa kontrak dengan vendor tetap dibayar meski layanan BIFAS dihentikan. “Informasi itu tidak benar. Vendor kami menangani sejumlah layanan teknologi informasi lainnya, dan seluruh pembayaran dilakukan sesuai perjanjian kerja sama serta hasil audit,” tegasnya.
Syahrisal menambahkan, Bank Maluku Malut dinyatakan sehat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diaudit rutin oleh BPK, BPKP, auditor independen, serta pengawas internal.
Ketika di tanya tentang kegiatan saat perayaan HUT ke-64, Syahrisal mengatakan Dalam memperingati ulang tahun ke-64, Bank Maluku Malut memilih merayakannya secara sederhana namun penuh makna. “Kami mengikuti arahan pemerintah pusat dan gubernur untuk melaksanakan perayaan yang sederhana, namun tetap memberi dampak sosial,” kata Syahrisal.
Kegiatan yang digelar antara lain anjangsana ke panti asuhan dan panti jompo, pembagian sembako, dukungan bagi pelaku UMKM, serta gerak jalan santai yang akan dihadiri Gubernur Maluku.
Selain itu, bank juga terus memperkuat peran sosialnya melalui program desa binaan, bantuan bagi nelayan dan korban bencana, serta partisipasi aktif dalam pemulihan daerah yang terdampak konflik sosial. “Bank daerah harus hadir dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat,” tegas Syahrisal.
Menghadapi 2026, Syahrisal menyadari tantangan semakin besar, terutama dengan rencana pemerintah mengurangi dana transfer ke daerah. “Kami akan memperluas sumber dana dan jaringan layanan ke luar Ambon, agar tidak hanya bergantung pada dana daerah,” ujarnya.
Bank juga memperkuat tata kelola dan disiplin internal dengan kebijakan zero tolerance terhadap pelanggaran dan fraud. “Setiap pelanggaran langsung ditindak, termasuk keterlibatan pegawai dalam judi online atau pinjaman ilegal. Integritas adalah harga mati,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Syahrisal menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk insan media yang terus mendukung kiprah Bank Maluku Malut. “Mengusung tagline Bank Maluku Malut: Bank yang Inovatif, kami berkomitmen untuk terus tumbuh, bertransformasi digital, dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Maluku dan Maluku Utara,” pungkasnya.






