Ambon, Tribun-Maluku.com : Musyawarah Kepala-Kepala Sekolah (MKKS) Kota Ambon menggelar kegiatan Lomba Olimpiade Matematika untuk 488 siswa SMP/MTs tingkat Kota Ambon.
Kegiatan ini adalah bagian dari kegiatan besar MKKS Kota Ambon dalam ragka memantapkan kapasitas guru Matematika, sekaligus pendampingan asistensi bagi siswa di kota Ambon terhadap mata pelajaran (Mapel) Matematika.
Hasil evaluasi tahun 2018 menunjukkan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) untuk Kota Ambon dimana Mapel Matematika masih dibawah standar 5,5 yaitu 37,06,” kata Ketua MKKS Kota Ambon Drs. Jan Mahulette, M.MPd di Ambon, Kamis (21/2/2019).
Oleh sebab itu MKKS membuat kegiatan bimbingan teknik (Bimtek) pada Oktober 2018, dilanjutkan dengan pembinaan asistensi terhadap para siswa di sekolah, lomba olimpiade tingkat kelas/sekolah dan lomba olimpiade tingkat Kota Ambon.
Menurutnya, panitia akan menentukan peserta lomba dengan nilai 10 besar dan akan diberikan penghargaan, tropi dan bonus, yang akan diserahkan oleh Walikota Ambon Richard Louhenapessy, SH.
Walikota Ambon berkeinginan agar lomba olimpiade Matematika tingkat Kota Ambon akan diselenggarakan lagi tahun depan, dengan menggunakan anggaran APBD Kota Ambon yang dimasukkan dalam kegiatan Dinas Pendidikan.
“Tujuannya adalah bagaimana mengembangkan kemampuan siswa di bidang Matematika ke depan, “ucapnya.
Untuk penyusunan soal, MKKS Kota Ambon bekerja sama dengan Jurusan Matematika FKIP Unpatti Ambon, Guru dari Guru masa depan Surya Institut, sehingga target soalnya harus berkualitas dan bisa menggerakan anak-anak untuk meningkatkan nilai UN, tetapi sekaligus mewujudkan Ambon pandai Matematika.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak agar ke depan mereka bisa mengikuti olimpiade tingkat provinsi maupun nasional.
Dikatakan, animo siswa SMP/MTs yang mengikuti lomba olimpiade Matematika sangat luar biasa, dan kegiatan ini baru pertama kali diselenggarakan di tingkat kota.
“Itu berarti anak-anak kita siap, sehingga dibutuhkan ide dan gagasan yang cemerlang, kreatif dan penuh inovatif, untuk menggerakan kemampuan anak-anak,” katanya.
Harapannya, kita harus bergerak dari nilai UN 37,06 menjadi 5,5 karena para guru Matematika sudah dipersiapkan sejak Oktober 2018 kemarin, dalam bimtek Standar Kelulusan (SKL) sampai dengan penyusunan soal.