Liang, Tribun Maluku: Masalah stunting di Negeri/Desa Liang Kecamatan Teluk Elpaputi Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) tahun 2024 ini menjadi nol, sementara tahun 2023 lalu jumlah kasus stunting di desa ini sebanyak 5 anak.
Terhadap 5 kasus stunting di Neegri Liang tahun 2023 lalu, di tangani langsung melalui Dana Desa untuk kebutuhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Pemberian Makanan Tambahan tersebut berupa telur, susu dan kacang hijau,” kata Raja Negeri Liang, Julius Lasamahu kepada Tribun Maluku.com baru-baru ini saat di temui di kediamannya di Liang.
Menurut Lasamahu, adanya kolaborasi yang baik dalam penanganan lima kasus stunting tersebut. Kolaborasi antara Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Puskesmas Negeri Liang.
Penanganan stunting di Negeri Liang bukan hanya melibatkan tenaga kesehatan tetapi juga melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk turut membantu, sehingga jika ada yang tidak hadir saat kegiatan maka di jemput.
“Mungkin saja strategi ini membuat sehingga tahun 2024 ini di Negeri Liang tidak ada lagi kasus stunting (Zero Stunting),” ucapnya.
Dikatakan, sebanyak kurang lebih 500 Kepala Keluarga (KK) di Negeri Liang yang terdiri dari 2 komunitas (Islam-Kristen), rata-rata setiap KK telah memiliki Jamban keluarga, Air bersih dari PDAM, dan Aliran listrik dari PLN.
Masyarakatnya mempunyai mata pencaharian sebagai petani, nelayan dan usaha-usaha lainnya, termasuk menjadi karyawan pada PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV) PTPI yang bergerak di bidang perkebunan karet, coklat dan kelapa.
Kehidupan masyarakat dua komunitas (Islam-Kristen) di Negeri Liang terlihat selalu terjalin hubungan atau pembauran yang baik dan harmonis.
Raja Lasamahu mencontohkan, pada saat hari raya Idul Fitri, AM GPM Cabang Bethesda Negeri Liang menjadi PAM di Masjid pun sebaliknya, pada saat hari Natal, Remaja Masjid menjadi PAM di Gereja.