A. Aziz Hentihu, SE |
NAMLEA Tribun-Maluku.Com- Hasil bumi berupa tambang di Kabupaten Buru sangat melimpah, apalagi semenjak ditemukannya tambang emas di gunung botak membuat tingkat kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat tersebut tidak berimplikasi kepada pendapatan Pemerintah dalam hal ini Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buru A. Aziz Hentihu, SE kepada Tribun-Maluku.Com diruang kerjanya Sabtu (11/10) mengakui, tiga tahun setelah dibukanya tambang rakyat di gunung botak, sampai saat ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk sektor tambang masih kosong.
Menurutnya, ada dua hal yang menjadi kendala, yakni pertama soal izin WP yang sangat lama untuk didapatkan. Jika izin WP tersebut didapatkan, maka harus dilakukan evaluasi pada tingkat Provinsi, baru dikembalikan ke pemerintah kabupaten untuk digodok namun tetap memperhatikan catatan-catatan evaluasi tersebut.
Kedua, persoalan tambang sangat berhubungan erat dengan adat untuk itu, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan masyarakat adat untuk mendudukan haknya pada masing-masing wilayah, karena kewenangan Pemda hanya memback up dengan konstitusi undang-undang yang ada, sehingga sampai saat ini kita terus mengupayakan agar persoalan tersebut secepatnya bisa diselesaikan,ā€¯ungkapnya.(TM02)