“Benar ada laporan seperti itu dan kami langsung turun ke lapangan untuk mengecek kebenarannya, tetapi tidak ditemukan bukti kuat,” kata Ketua Panwas SBB Abdul Rasyid Lisaholet yang dihubungi dari Ambon, Jumat (11/4).
Menurut dia, petugas menemukan satu rumah warga yang dipercayakan menampung sejumlah karung beras yang rencananya akan dibagikan kepada masyarakat setelah selesai pileg 9 April kemarin.
Abdul Rasyid menyatakan pihaknya menerima laporan pembagian beras gratis kepada warga di Kecamatan Seram Barat, Waisala dan Kaibobu, tetapi saat ditelusuri tidak ditemukan bukti.
“Memang ada pembagian beras di tiga dusun, tetapi itu bukan beras gratis yang dibagikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kabupaten, Drs. A. Djay,” katanya.
“Itu beras miskin (raskin) yang terlambat disalurkan ke warga,” tambahnya.
Sedangkan tumpukan beras lainnya dalam sejumlah karung yang dititipkan pada rumah seorang warga masih utuh dan rencananya akan disalurkan setelah usai pemilu legislatif.
Abdul Rasyid tidak menanggapi laporan yang menyatakan bahwa pembagian beras miskin (Raskin) itu seharusnya dilakukan melalui Camat.
Selain itu, laporan ke Bawaslu dan Kapaldo Maluku yang disampaikan Caleg DPRD Provinsi Evert Kermite dari PDIP juga menyatakan A. Djay membagi-bagikan beras kepada warga di tiga kecamatan SBB dengan menitipkan pesan agar memilih dua adik kandung Bupati SBB pada Pemilu Legislatif 9 April. (ant/tm)