Ambon, Tribun-Maluku.com : Ada hal berbeda dalam paripurna HUT Kabupaten Buru kali ini, terlihat ketidakhadiran sejumlah petinggi daerah, termasuk Bupati, Ramli Umasugi, Wakil Bupati, Amos Besan, yang kemudian diwakili, Sekda Kabupaten Buru Ilyas Hamid.
Bukan hanya Bupati dan Wakil Bupati, 5 anggota DPRD Kabupaten Buru juga tidak hadir dalam momen istimewa yang diselenggarakan setiap tahun itu, yang berlangsung di baileo rakyat Bupolo.
Alhasil, dalam rapat paripurna yang berlangsung dengan protokol Covid-19, Sabtu (10/10), diwarnai interupsi dari sejumlah anggota DPRD kabupaten Buru, yang mempertanyakan ketidakhadiran Bupati-Wakil Bupati.
Menjawab akan hal itu, Sekretaris Daerah disela-sela sambutannya mewakili Bupati, mengatakan ketidakhadiran Bupati dan Wakil Bupati, dikarenakan sementara melaksanakan tugas yang tidak bisa ditinggalkan.
“Bupati karena ada pekerjaan penting yang tidak bisa ditinggalkan di Jakarta. Sedangkan Wakil Bupati Buru juga sedang berada di Bandung dengan tugas yang penting juga,”ungkapnya.
Usai menjawab hal tersebut, Sekda kemudian melanjutkan sambutannya dengan terkait HUT kabupaten Buru ke-21, diusung tema “Buru Yang Sehat, Aman dan Sejahtera”, sejalan dengan dengan perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buru Tahun 2017-202l, dengan Visi “Kabupaten Buru Yang Maju Menuju Masyarakat Bupolo Yang Sehat, Cerdas, Berahklak, Mandiri dan Sejahtera”.
Mendukung hal tersebut, Menurutnya, telah dilakukan melalui kebijakan dan program selama kurung waktu Iima tahun tercermin dalam capaian indikator makro pembangunan daerah.
Dirincikan, pada Bidang Ekonomi, Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buru pada tahun 2012 sebesar 5,44 persen ditahun 2018 naik menjadi 6,22 persen dan pada tahun 2019 sebesar dan 6,02 % merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Provinsi Maluku. Sedangkan Laju inflasi pada tahun 2012 sebesar 31,24 persen, dapat ditekan hingga mencapai angka 3,31 persen di tahun 2020 serta pendapatan per kapita penduduk tahun 2015 Sebesar 13,69 juta naik menjadi 16,73 juta pada tahun 2019.
Di sektor PDRB, jelasnya Kabupaten Buru didominasi oleh sektor Penanian, Kehutanan, dan Perikanan 33,78%, diikuti oleh sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 17,5 persen, sektor lndustri Pengolahan 15,17 % Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7,63%.
Sementara sektor pertanian, kata dia khususnya luas lahan sawah di tahun 2019 seluas 8.449 hektar dengan produksi sebanyak 48.448 ton, sehingga terjadi surplus beras dari sebanyak 34.468 ton. Begitu juga, sektor perikanan dan kelautan, komiditi lainnya juga didorong untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah agar dapat bersaing dengan daerah lain.
Untuk itu, ucapnya pemerintah daerah tersebut mendorong investor untuk menanamkan modal, baik investasi di bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan pariwisata serta dibidang energi baru terbarukan.
Bidang Pembangunan Manusia, jelasnya berkat kerja keras bersama, sehingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 63,50 poin di tahun 2012, meningkat menjadi 68,91 point di tahun 2019, sehingga memposisikan Kabupaten Buru menduduki peringkat ke tiga di Provinsi Maluku.
Hal yang patut disyukur lainnya, ungkap Sekda terjadi penurunan tingkat kemiskinan, dari 19,78 di tahun 2012, menurun menjadi 16.74 persen ditahun 2019.
“Angka ini merupakan angka terendah ketiga di provinsi Maluku, untuk capaian tingkat pengangguran pada tahun 2014 sebesar 3,39 persen menurun menjadi 2,80 persen di tahun 2019 angka ini menempatkan kita pada urutan pertama terendah di Maluku,” tuturnya.
Ditambahkannya, Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah daerah, yaitu menjadikan spirit nilai-nilai al-Qur’an sebagai bagian dari program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di tengah-tengah arus globalisasi, yang diwujudkan dalam berbagai program, Gerakan Bupolo Maghrib Mengaji (GELORA), dan Gerakan Bupolo Membaca (GENCAR).
Gerakan Bupolo Maghrib Mengaji adalah bentuk kepedulian pemerintah daerah dalam rangka menjaga stabilitas konsep |man dan Taqwa, sementara Gerakan Bupolo Membaca sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas llmu Pengetahuan dan Teknologi.
“Inilah sebuah cita-cita besar pemerintah daerah yang mengacu kepada spirit aI-Qur’an, yakni membangun peradaban masyarakat serta menjadikan Buru sebagai marcusuar ilmu pengetahuan di tanah Bupolo tercinta,” ulasnya.
Untuk itu, atas nama Bupati, dirinya mengharapkan dukungan dan peran dari semua pihak, agar dapat membendung tingginya arus informasi dan teknologi yang dapat merubah perilaku generasi di bumi bupolo.