Tribun Maluku. Com
Pasangan Calon Bupati Buru nomor urut 4, Amustafa Besan dan Hamsa Buton didampingi tim kuasa hukum adukan Ketua PPK Namlea, Amirudin Buton dan seluruh anggota PPK ke Kantor Bawaslu Kabupaten Buru, dengan dugaan hendak berlaku curang karena sengaja bermalam di lokasi pleno dimana kotak suara tersimpan di sana.
“Sebagaimana informasi yg sudah beredar luas di media sosial bahwa di curigai ada beberapa oknum PPK melakukan aktifitas di luar jam kerja yg tidak memiliki legitimasi dari KPU”, terang Amustofa Besan kepada awak media di Kantor Bawaslu Buru, Sabtu (30/11/2024).
Besan juga mengatakan, adapun aktifitas kerja lembur harusnya mereka menyampaikan kepada lembaga pengawas pemilu Bawaslu sampai ke jejaran bawahnya di tingkat kecamatan dan kepada kandidat sehingga terlihat transparansi terlaksananya tahapan pemilu jujur dan adil.
Paslon AMANAH hadir di kantor Bawaslu juga turut membawa serta beberapa saksi mata yang menyaksikan kalau lima oknum komisioner PPK Namlea, kedapatan bermalam di Kantor Camat Namlea yang juga dijadikan kantor PPK, sekaligus lokasi pleno PPK dan juga tempat penyimpanan kotak suara.
Setelah menulis laporan pengaduan yang dilakukan langsung oleh Cabup Amus Besan di hadapan dua petugas Bawaslu yang menerima aduan, para saksi sempat menceritakan kronologis kejadian yang terjadi Sabtu tengah malam hingga menjelang subuh dinihari .
Sesudah itu, Amus dan Hamzah ditemani salah satu pengacaranya, La Eko Lapandewa, sempat melakukan pertemuan tertutup dengan dua komisioner Bawaslu, Eptus Klion Tomhisa dan Taufan Fanolong.
Usai bertemu Komisioner Bawaslu, Amus di hadapan para wartawan menjelaskan, kalau Bawaslu menerima baik laporan Paslon AMANAH. Kedua komisioner Bawaslu ini berjanji segera akan menindaklanjuti laporan tersebut.
“Mereka menerima pengaduan kami dan dalam waktu secepatnya akan mengkaji melakukan penanganan , nanti akan ada pengkajian. Bila laporan kami memenuhi unsur materil dan formil, maka mereka akan memutuskan suatu penanganan lanjutan,” jelas Amus.
Dari Kantor Bawaslu, Paslon AMANAH ditemani dua kuasa hukum dan rombongan langsung bergerak menuju Polres Buru . Namun tidak bertemu langsung dengan Kapolres , AKBP Sulastri Sukidjang karena sedang bertugas memantau langsung pelaksanaan pleno di tingkat PPK di beberapa kecamatan.
Paslon AMANAH diberi petunjuk untuk menyampaikan laporan tertulis atas dugaan pelanggaran yang terjadi di PPK Namlea yang juga diduga menyeret beberapa oknum polisi yang bertugas malam kejadian itu.
Menurut Amus, pendukung AMANAH dan masyarakat juga memiliki peran tugas pengawasan kepada penyelenggara .
Namun ketika ada yang mau melakukan pengecekan terkait kebenaran kehadiran para komisioner Bawaslu yang berada di sana, petugas polisi awalnya kurang memberi ruang dan kurang transparansi.
“Ketika tadi malam, ada teman – teman dari para pendukung kami datang ke sana, lalu menanyakan ada siapa di sana dan mereka lagi bikin apa? Itu wajib mereka (petugas polisi,red) memberi kesempatan masyarakat untuk mengetahui,”tandas Amus.
“Mereka melakukan apa dan dasarnya apa pada waktu tengah malam jam 03.00 dini hari , itu sangat penuh dengan kecurigaan, ” sambung Amos.
Amos lebih lanjut mengatakan, kalau tadi pihaknya telah mengadu ke Bawaslu Kabupaten Buru, bahwa semalam ada terjadi adu mulut antara beberapa pendukung AMAMAH dengan aparat kepolisian yang berjaga di tempat pleno PPK Kecamatan Namlea , karena terdapat beberapa oknum PPK Namlea di lokasi tersebut.
Kata Amus, dilarang seorang penyelenggara, dalam hal ini PPK maupun sampai di KPU melakukan suatu proses pentahapan yang tidak transparansi.
“Kita lihat seperti yang tadi malam itu. Saya yakin dan kita sudah konfirmasi bahwa tidak ada teman-teman Bawaslu dan jajarannya saat itu di sana,” demikian Amos.
Seperti diberitakan, bermalam di kantornya, Lima Komisioner PPK Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru dicurigai telah masuk angin. Kelimanya dituding akan mengutak-atik perolehan suara dari sejumlah TPS tertentu, guna menambah dan menaikan perolehan suara salah satu paslon.
Karena itu, sejak Sabtu tengah malam, sekitar pukul 01.00 Wit, Markas PKK Namlea yang berlokasi di Gedung Kantor Camat Namlea telah dikepung tim Paslon AMANAH.
Ketua PPK Namlea, Amirudin Buton di hadapan wartawan dan disaksikan warga, mengaku pasrah dan menyatakan dapat menerima kecurigaan warga dengan rendah hati. Amirudin menyatakan benar, kalau ada tim AMANAH yang mendapati mereka tidur dalam ruangan.
Ruangan itu bukan tempat penyimpanan kotak suara . Tapi masih di dalam gedung yang sama dengan tempat penyimpanan kotak suara, ujarnya.