Ambon, Tribun Maluku: Dengan tema Bersama Kita Menjaga Kedamaian dan Bersatu Mempertahankan Rasa Persaudaraan, bukanlah menjadi slogan perayaan Hari raya Imlek 2574 , tetapi menjadi harapan bersama .
Demikian Sambutan ketua Yayasan Simpati, Drs Edison Patty pada perayaan Tahun Baru Imlek 2574, yang digelar, Minggu (22/1/2023) malam di Auditorium UNPATTI ambon.
Menurutnya tema ini menjadi harapan bersama karena kedamaian pada Bumi Raja-raja di Maluku dapat dirasakan karena niat dan upaya bersama dengan rasa persaudaraan.
,”Apalagi di tahun-tahun pemilu 2024,karena perbedaan politik dapat menyebabkan rusaknya kedamaian yang telah terbangun serta hancurnya persaudaraan yang menjadi budaya orang Maluku,”ujarnya.
Untuk itu lewat perayaan Imlek Patty mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kedamaian di Bumi Raja-raja dengan rasa persaudaraan.
Pada kesempatan itu Patty menjelaskan terkait Yayasan Simpati Ambon, yang merupakan yayasan sosial yang bergerak dalam bidang pelayanan duka bagi buat masyarakat Indonesia dari garis keturunan Tionghoa.
Tetapi yayasan Simpati selalu terlibat dengan pemerintah dan masyarakat pada saat terjadi bencana.
Selain itu pada masa pandemic yang terjadi belum lama ini menurut Patty yayasan Simpati Ambon dalam rangka meningkatkan daya imun tubuh, mengandeng pabrik susu indomilk yang bekerja sama KOREM 151 Binaiya membagikan kepada masyarakat di seluruh desa-desa
Selain itu, pada tahun 2021 dimasa pandemic covid yang tinggi sehingga diberlakukan PPKM mengakibatkan masyarakat tidak bisa bekerja, yayasan Simpati Ambon peduli terhadap kondisi masyarakat dengan memberikan bantuan beras kepada masyarakat kota Ambon dengan mendatangi rumah penerima secara langsung.
Selain itu kepada tukang becak, penyapu jalan, mahasiswa dilakukan pembagian beras.
Selain itu Yayasan Simpati Ambon bekerjasama dengan dinas kesehatan kota Ambon melaksanakan vaksin pertama dan kedua untuk usia 16 tahun keatas.
Patty menambahkan, keberadaan rumah duka yayasan Simpati Ambon ini sudah cukup dirasakan oleh warga keturunan Tionghoa, namun tanah berdirinya rumah duka itu masih berstatus tanah negara.
Untuk itu dirinya berharap agar masyarakat Tionghoa bisa bersama-sama, bergandeng tangan untuk bisa membayar kompensasi kepada negara agar tanah yang sudah jadi warisan tersebut tidak diambil oleh negara.
Sementara itu, ketua Panitia perayaan Imlek 2574 Junus Kwelju usai perayaan menjelaskan, perayaan kali ini sangat antusias oleh masyarakat.
Menurutnya kegiatan kali ini banyak sekali masyarakat yang datang, sudah melebihi yang ditargetkan panitia.
Untuk itu dirinya berterimakasih kepada masyarakat , karena kehadiran membuktikan kalau kegiatan ini mendapat dukungan semua pihak.
Ia menambahkan, budaya Tionghoa adalah aset bangsa, untuk itu dirinya mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama meningkatkan aset bangsa.
,”Jadi kelak kegiatan Imlek ini menjadi salah satu objek wisata di daerah Maluku,”ujarnya.
Terkait masalah tanah di Ay Patty dan perluasan pekuburan menurut Ketua Panitia yang juga Sekertaris Yayasan Simpati Ambon kalau masalah tersebut akan menjadi tanggung jawab bersama.
,”Kita hanya perpanjangan tangan untuk mengelola, tapi topangan tangan basudara semua itu yang kita harapkan, “ujar Kwelju.
Ia menambahkan, kalau pihak yayasan Simpati Ambon akan melaksanakan sosialisasi bagi warga Tionghoa, kalau bantuan dari warga sangat diharapkan sehingga yayasan bisa tumbuh dan berkembang.
,” Karena program utama yayasan ini adalah melayani duka, kita tidak melihat siapa itu dia atau berlatar belakang apa,”tuturnya.
Untuk diketahui perayaan Imlek yang di gelar di Auditorium UNPATTI berjalan dengan meriah dan diwarnai dengan pembagian Door prize, aktraksi Barongsai, serta pertunjukan lainnya.
Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latief, Danlanud Pattimura Kolonel Pnb. Tiopan Hutapea, Rektor Unpatti Ambon M. J. Saptenno, Rektor IAKN Ambon Yance. Z. Rumahuru, Kakanwil Kemenag Maluku H. Yamin, Pj. Walikota Ambon Boedewin Wattimena, Ketua TP-PKK Maluku Widya Pratiwi Murad dan undangan lainnya.