Dobo,Tribun-Maluku.Com :Perusahan Daerah Air Minum ( PDAM) Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru terus berupaya agar pendistribusian air bersih untuk masyarakat tetap lancar meskipun kemarau panjang. Hal ini disampaikan Direktur PDAM Dobo, Hans Tapotubun kepada media ini di ruang kerjanya kemarin.
Menurutnya, pihaknya terus mengantisipasi terhadap pengaruh kemarau berkepanjangan melalui upaya satuan kerja balai sungai dengan membuat embung dengan tujuan menjaga stabilitas air permukaan dan stabilitas air dalam
supaya kebutuhan air bersih tetap berjalan lancar.
” Intinya, meski kemarau panjang debit air semua sumber yang kami kelolah stabil dan hingga saat ini ketersediaan stok air cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” katanya.
Tapotubun juga menjelaskan bahwa untuk menjawab kebutuhan air bersih selama 10 sampai 20 tahun mendatang pihaknya telah berkordinasi dengan sekertaris desa Durjela agar wilayah pada kilometer 9 jangan dijual, sehingga wilayah tersebut bisa menjadi resapan air.
Menurutnya, kalau wilayah itu dijual kemudian para pembeli sudah memiliki sertifikat maka pihak PDAM tidak bisa berbuat banyak.
Olehnya itu, dia berharap adanya perhatian dari Pemerintah Desa Durjela dan Pemerintah Daerah sehingga wilayah tersebut bisa di pertahankan dan jangan sampai di jual.
Disinggung terkait keluhan pelanggan terkait warna air yang sering berwarna kuning awal kran dibuka,Tapotubun mengaku itu karena pengaruh struktur tanah atau dipengaruhi pergesekan saat gempa yang terjadi beberapa hari kemarin. Namun dipastikan dampak negatif terhadap masyarakat tidak ada.
” Nah, terkait hal ini beberapa hari kemarin kami bersama Bupati, BAPPEDA, dan Dinas Pekerjaan Umum bersepakat untuk kedepan air sebelum disalurkan kerumah-rumah pelanggan terlebih dulu dimasukan di mesin pengelolaan sehingga air yang berwarna itu setelah diolah kemudian disalurkan benar benar bersih,” jelasnya.