Dobo, Tribun-Maluku.com : Kementerian Perhubungan RI memberikan Piagam Penghargaan Tol Laut Award kepada Kepala Daerah Dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut yang berhasil meraih 3 (tiga) besar jumlah troughput kontainer terbanyak di tahun 2018.
Salah satunya Kabupaten Kepulauan Aru melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Klas II Dobo sebagai Daerah Dengan Muatan Terbanyak Ke III Angkutan Barang/Tol Laut 2018.
“Penghargaan Tol Laut Award itu diterima langsung oleh Kepala UPP Klas II Dobo dalam Kegiatan Rakornas Perintis dan Tol Laut 2019 yang dihadiri oleh para stakeholder dan pihak terkait, Sabtu (23/3/2019) kemarin,” kata Kepala UPP Klas II Dobo William Parialla, S.Sos ketika dikonfirmasi dari Dobo, Senin (25/3/2019).
Parialla jelaskan Pelabuhan yang mendapatkan penghargaan Tol Laut Award dengan troughput kontainer terbanyak di tahun 2018 tersebut adalah Pelabuhan Tahuna sebanyak 959 TEUs Container, Pelabuhan Morotai 746 TEUs Container dan Pelabuhan Dobo 600 TEUs Container.
“Penghargaan ini diberikan untuk memberikan motivasi dan edukasi kepada publik bahwa jika Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dapat bekerjasama dengan baik dalam menghadapi tantangan bidang pengangkutan logistik melalui Tol Laut maka semua hambatan dan masalah secara bertahap akan dapat diselesaikan dengan baik,” ujar Parialla mengutip arahan Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo.
Dia menyebutkan, Rakornis tersebut menghasilkan kesepakatan yang dapat membawa penyelenggaraan angkutan laut perintis dan tol laut menjadi lebih baik lagi di tahun 2019 ini dan juga tahun-tahun yang akan datang, salah satunya adalah kerja sama dan kreativitas Pemerintah Daerah dituntut lebih proaktif.
“Jadi didalam Rakornis itu, Dirjen Perhubungan Laut juga mengatakan Kerja sama dan kreativitas pemda mutlak diperlukan dalam mendukung optimalisasi pemanfaatan kapal perintis dan kapal tol laut untuk mengangkut muatan hasil komoditi daerahnya agar muatan baliknya terisi optimal,” sebutnya.
Menurutnya, penyelenggaraan angkutan laut perintis dan tol laut harus dilakukan terpadu, sinergitas dan kolaborasi antar pusat dan daerah juga harus jalan. Ini agar hasilnya bisa maksimal dan masyarakat dapat merasakan manfaat keberadaan angkutan laut perintis dan tol laut.
“Baik pusat dan daerah sudah ada tugasnya masing-masing. Sinergi dan kolaborasi pusat dan daerah menjadi penting ketika target yang ingin dicapai diperlukan kerja sama yang baik agar hasilnya bisa dinikmati masyarakat,” tutur Dirjen.
Dirjen berharap, agar setelah rapat koordinasi ini, kedepan penyelenggaraan angkutan laut perintis dan tol laut akan semakin baik yang tentunya penggunaan teknologi informasi untuk konsolidasi kargo juga harus dimanfaatkan sehingga tiap tahun muatannya dapat terus meningkat.
Rakornis itu dihadiri berbagai kalangan seperti perwakilan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan juga pemerintah daerah dan asosiasi. Rakornis resmi ditutup Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi, Wihana Kirana Jaya di Yogyakarta.