Ir. Frangki Papilaya, M.Si |
AMBON Tribun-Maluku.Com- Semakin besarnya kontribusi yang disumbangkan oleh ekspor bagi suatu negara maka tentu akan mampu memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan pertumbuhaan ekonomi negara tersebut.
Bagi negara-negara berkembang harus mempunyai kemampuan dan kemauan untuk lebih selektif dan inovatif dalam memproduksi produk-produk unggulan daerah yang akan diekspor keluar negeri.
Upaya ini sangat penting dilakukan karena hampir semua negara maju yang menjadi negara tujuan ekspor telah memberlakukan peraturan dan larangan yang sangat ketat terhadap produk-produk impor bagi negara mereka.
Demikian sambutan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Ir. Frangki Papilaya, M.Si pada acara Pendidikan dan Pelatihan Bagaimana Memulai Eskpor yang dilakukan atas kerjasama Disperindag Provinsi Maluku dengan Balai Pendidikan Pelatihan dan Promosi Eskpor Daerah di hotel Elisabet Ambon (2/12).
Menurut Papilaya, hal ini tentu menjadi perhatian bersama sehingga dibutuhkan kehati-hatian dan pemahaman serta pengetahuan yang cukup baik terhadap ekspor sekaligus dapat mengetahui berbagai kebijakan dan perkembangan informasi terkini tentang perdagangan Internasional.
Di Provinsi Maluku hingga tahun 2012 ekspor komoditi non migas di dominasi oleh ekspor hasil perikanan sebesar U$ 105,85 juta (97,50 persen) dari total nilai ekspor komoditi non migas U$ 108,61 juta, sedangkan sisanya U$ 2,7 juta (2,50 persen) merupakan ekspor produk perangkat listrik.
Total nilai ekspor Maluku periode Januari-Desember 2012 sebesar U$198,26 juta dan ekspor non migas masih cukup mendominasi dengan nilai sebesar U$ 108,61 juta (54,70 persen), sedangkan sisanya U$ 89,67 juta (45,20 persen) merupakan kontribusi dari minyak mentah.
Potensi dan kekayaan di Maluku begitu besar seperti Rumput Laut, Mutiara, Pala, Fuli, Cengkih, Coklat, Nikel dan lain sebagainya namun belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal dan penuh kearifan, serta belum dapat diekspor dari Maluku.
Oleh karena itu maka upaya dan kerja keras kita untuk mendorong dunia usaha terutama kepada eksportir dan calon eksportir daerah saat ini sudah harus dilakukan, dalam rangka mempersiapkan kualitas dan kapasitas SDM daerah agar pada saatnya nanti mampu berkompetisi secara sehat dan dinamis serta secara kreatif dan inovatif memiliki kemampuan yang handal untuk mengembangkan produk-produk unggulan daerah menjadi produk-produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasar Internasional.
Sementara itu Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah “Memberikan bekal pengetahuan kepada dunia usaha khususnya, aparat, calon eksportir dan UKM di daerah ini tentang kiat-kiat bagaimana memulai ekspor.
Sasarannya adalah, semakin bertambahnya pengetahuan aparat dan pelaku usaha agar kedepan dapat menghasilkan eksportir-eksportir pemula dengan paradigma/difersifikasi produk yang dapat meningkatkan ekspor daerah.
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini 30 orang terdiri dari Dinas Perindag Provinsi dan Kota Ambon 3 orang dan Pelaku Usaha 27 orang.(02TM)