Ambon, Tribun Maluku : Dalam upaya mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas dari stunting; Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN secara resmi meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) bertempat di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat
Dalam waktu bersamaan juga dilakukan peluncuran Gerakan Orang Tua Asuh cegah Stunting (GENTING) di seluruh Provinsi di Indonesia
Untuk Provinsi Maluku peluncuran dilakukan bertempat di kantor Desa Hunuth, Durian Patah Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon pada Kamis (5/12/2024). .
Sasaran GENTING adalah Orang Tua Asuh (OTA) dan Anak Asuh yang mencakup ( Ibu Hamil, Ibu yang memiliki baduta/menyusui, baduta 0-23 bulan, Balita 24-59 Bulan dari keluarga beresiko stunting miskin.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku memaparkan bahwa mitra yang sudah terdata untuk berpartisipasi dari pemerintah sebanyak 300 orang, BUMN/BUMD sebanyak 3 badan, swasta sejumlah 1, akademisi sejumlah 1 lembaga, media 1 dan komunitas 1
Dengan perincian bantuan nutrisi untuk 300 anak asuh, dan non nutrisi berupa pembangunan jamban sehat di Maluku Tengah di Dusun Lopo, air bersih di 3 titik : di Dusun Lopo,Llaha, dan Waringin cap.
Dalam sambutannya PJ. Walikota Ambon, Dominggus N.Kaya.S.Sos.,M.Si menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting di Kota Ambon telah dilaksanakan secara bertingkat. Pemerintah Kota Ambon pada tahun 2023 telah membuat kebijakan yang tertuang dalam Keputusan Walikota tentang sumbangan sukarela dalam penanggulangan stunting.
Setiap Minggu pertama bulan berjalan mulai dari jajaran pejabat Kota Ambon hingga seluruh ASN di lingkup pemerintah Kota Ambon mengumpulkan uang lalu disetor ke rekening untuk selanjutnya dikelola oleh TPPS dalam penyalurannya. Yang kuat membantu yang lemah, yang mampu menolong yang kurang mampu ujarnya.
Pj. Gubernur diwakili Plh Sekretaris Daerah, Suryadi Sabirin, M.Si memaparkan bahwa kita harus mendukung visi misi Astacita Presiden Prabowo. Pada point keempat astacita yaitu meningkatkan pembangunan SDM, serta astacita keenaam yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, hal ini merupakan fokus utama yang perlu diperhatikan.
Sabirin menyoroti hal mendasar dalam tatanan kehidupan yaitu pendapatan. “Masyarakat Maluku harus punya pendapatan yang layak agar mudah dalam mengakses kesehatan.
Semua orangtua ingin anaknya cerdas, mudah mengakses gizi, hidup sehat dan berprestasi untuk punya masa depan cerah.
Oleh sebab itu program yang nantinya tertuang dalam RPJMD harus benar-benar diperhatikan, disusun dengan baik dan dibahas secara serius.
Jangan ada ego sektoral dalam penyelesaian stunting ini. Mari Kita bangun komunikasi, Koordinasi, kolaborasi serta Inovasi untuk selesaikan stunting. Nantinya saat kepala daerah ditetapkan, disamping janji kampanye yang harus ditunaikan juga harus bersanding dengan visi misi Presiden sehingga Kemiskinan di Provinsi Maluku dapat diturunkan dan pertumbuhan ekonomi dapat kita capai dengan optimal.
Pada kesempatan secara virtual, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, Dr H. Wihaji, SAg, MPd menjelaskan, gerakan ini merupakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh yang dilaksanakan oleh mitra dan difasilitasi oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) maupun kader BKKBN. ”Negara punya kewajiban, tetapi jangan semuanya digantungkan kepada negara. Masyarakat juga bisa terlibat sebagai orang tua asuh. Masyarakat dapat memilih memberi bantuan, mau dalam bentuk nutrisi, nonutrisi, akses air bersih, atau edukasi, jadi sederhana saja, rakyat hari ini butuh kehadiran kita bersama,” ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN”.