Ambon,Tribun-Maluku.com : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Barat Daya bertindak cepat dalam meresponsi bencana banjir di Desa Rotnama Kecamatan Mdona Hyera pada Minggu (22/1/2023).
Ini terlihat ketika Pemerintah Daerah Maluku Barat Daya mengeluarkan dana bantuan sosial tidak terduga (BTT) untuk membantu korban bencana alam banjir yang dialami 63 Kepala Keluarga atau sekitar 247 jiwa di desa tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. MBD, James Likko, SE yang dihubungi media ini via telpon selulernya Selasa (24/1/2023) menegaskan telah terjadi banjir di Desa Rotnama dan berdasarkan laporan pemerintah desa setempat, banjir tersebut menyebabkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur dan kerugian material masyarakat desa setempat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan Polsek. Selanjutnya Pemda telah mengambil beberapa langkah teknis dalam penanganan musibah yang terjadi, ” Papar Likko.
Ditambahkan Likko, sesuai informasi yang diterima, banjir yang terjadi di Desa Rotnama dipicu adanya hujan deras selama tiga hari tanpa henti. Hal mana menyebabkan sungai kecil yang berada disekitar desa tersebut meluap. Kondisi ini diperparah dengan tersumbatnya aliran sungai sehingga air meluap kemana-mana.
“Ada sungai kecil yang berada di sekitar desa dan meluap karena intensitas curah hujan yang tinggi. Juga adanya aliran sungai yang tertutup material tanah sehingga menghambat aliran air”, jelas Likko.
Lebih lanjut Likko menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak perusahaan PT. Sinar Sama Sejati untuk dapat membantu menormalisasi sungai tersebut sehingga dapat mencegah luapan air masuk ke dalam desa.
Selain itu, Pemerintah Daerah juga telah berkoordinasi dengan para pengusaha lokal di Kecamatan Mdona Hyera untuk segera membantu menyalurkan bantuan bahan pangan sehingga tidak mengalami keterlambatan penanganan korban bencana. Ini disebabkan karena permasalahan transportasi angkutan bantuan dan kondisi cuaca alam yang kurang bersahabat, mempengaruhi pendistribusian bantuan dari Tiakur, Ibukota Kabupaten MBD.
“Akibat banjir dan genangan air yang masuk di desa menyebabkan sebagian besar masyarakat desa mengalami kerugian. Banyak barang elektronik dan bahan makanan warga yang terendam air, maka perlu penanganan secepatnya”, ungkapnya.
Ia berharap, penanganan darurat pasca bencana banjir dapat segera direalisasikan dan masyarakat dapat kembali beraktifitas normal.