Ambon, Tribun-Maluku.com : Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dinilai keliru atau salah kaprah dengan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang akan dikucurkan Yayasan Anak Bangsa (YAB) pada dua desa yakni Atubul Dad an Atubul Ddol.
“Program BLT Yayasan Anak Bangsa yang rencananya akan dikucurkan pada pertengahan November ini. Murni merupakan bantuan kemanusiaan dan tidak ada berlatar belakang apa-apa,” kata Wakil Koordinator Wilayah Indonesia Timur, Yayasan Anak Bangsa, Ruben Hanorsian di Ambon, Selasa (1/11).
Dijelaskan Hanorsian, bantuan langsung tunai yang akan diberikan Yayasan Anak Bangsa kepada dua desa di Atubul Kabupaten Maluku Tenggara Barat, merupakan bantuan kemanusiaan yang disalurkan oleh enam negara pendonor lewat yayasan tersebut.
“Program ini merupakan program nasional khususnya untuk Indonesia bagian timur. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, adalah merupakan tugas dan tanggung jawab Yayasan Anak Bangsa untuk ikut membangun negeri ini. Yakni dengan jalan memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang layak membutuhkannya, “ tegas Hanorsian.
Ditambahkannya, membangun dan mensejahtrekan masyarakat Indonesia khususnya Indonesia bagian timur terutama Maluku, bukan hanya melulu dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk didalamnya Yayasan Anak Bangsa.
Dia menilai seruan yang disampaikan pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, agar masyarakat di Kabupaten tersebut tidak perlu mengumpulkan data diri, guna diberikan kepada yayasan Anak Bangsa, adalah suatu yang keliru.
“Kami tidak mengumpulkan data diri masyarakat. Akan tetapi masyarakat sendiri yang harus memegang data diri mereka. Dan nantinya ketika pencairan dana BLT ini dilalukan, kita tinggal mencocokan data yang ada ditangan penerima dengan data kami, “ jelasnya.
Sedangkan untuk daerah-daerah yang warganya tidak ingin mengumpulkan data diri mereka, Hanorsian mengatakan, sesuai denga kebijakan Yayasan maka desa tersebut akan terkena pinalti.
Dirinya juga mengakui, kalau awalnya memang ada kendala sehingga BLt yang akan dikucurkan yayasan ini tekendala. Namun kini semua persoalan tersebut telah teratasi dan tinggal waktu untuk penyaluran saja.
Yayasan Anak Bangsa Wilayah Indonesia Bagian Timur, Josepha Genelia Kelbulan menegaskan jika masyarakat menemukan adanya oknum-oknum yang mengatasnamakan Yayasan Anak Bangsa yang meminta tanda atau identitas diri masyarakat, dirinya menghimbau agar masyarakat melaporkan hal tersebut ke pihak yang berwajib.
“Saya berharap jika masyarakat menemukan ada oknum-oknum yang mengatasnamakan yayasan ini datang untuk meminta data dan jati diri masyarakat. Maka saya meminta masyarakat untuk langsung melaporkan hal tersebut ke polisi dan oknumnya ditahan, ini menciderai nama baik yayasan kami, “ tandasnya.
Ditempat yang sama, salah satu tokoh masyarakat Atubul Da, Cos Sarlele mengatakan. Sebagai salah satu desa penerima BLT dari Yayasan Anak Bangsa, masyarakat dan perangkat desa Atubul Da Kabupten Maluku Tenggara Barat telah menyiapkan diri.
“Semua dokumen dan data diri warga penerima telah kami siapkan, dan kami senang bisa mendapat bantuan tersebut lantaran dapat membantu kehidupan dan roda ekonomi masyarakat Atubul Da. Jadi kami menghimbau agar pemerintah kabupaten Maluku Tenggara Barat juga merespons positif bantuan ini,” tukasnya.