Ambon, Tribun-Maluku.com : Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan melakukan kajian pemekaran kecamatan Sirimau menjadi kecamatan baru.
“Kami rencanakan akan melakukan kajian pemekaran kecamatan Sirimau menjadi satu atau dua kecamatan baru, mengingat jumlah penduduk kawasan ini lebih banyak dibandingkan lainnya,” kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, Senin (30/6).
Menurut dia, Asisten I dan kepala bagian Pemerintahan kota Ambon akan melakukan kajian pemekaran. Hal ini dilakukan guna peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat di kecamatan Sirimau.
“Jika dilihat jumlah penduduk Sirimau sebanyak 160 ribu penduduk berbanding jauh dengan kecamatan Leitimur selatan hanya 10 ribu, karena itu harus dilakukan pengkajian,” ujarnya.
Richard mengatakan, upaya ini dilakukan juga untuk mempermudah rentan kendali dan efektivitas masyarakat dalam melakukan pengurusan administrasi.
“Jumlah penduduk serta luas wilayah kecamatan Sirimau juga berbeda dengan kecamatan lainnya. walaupun berada di pusat kota Ambon tetapi kawasannya cukup besar,” katanya.
Ia mengakui, Sirimau dengan pusat kecamatan negeri (desa) Batu Merah memiliki luas wilayah yang lebih besar karena meliputi beberapa kawasan diantaranya Galunggung, Kebun Cengkeh dan Air Besar.
Batu Merah juga lanjutnya, merupakan desa adat yang berada di pusat kota serta tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.
“Di daerah ini bukan hanya masyarakat asli Ambon, tetapi berenekaragam suku ada di daerah ini, jika tidak dipelihara identitas adat maka lama-kelamaan agar bergeser,” tandasnya.
Ditambahkannya, selain desa Batu Merah terdapat dua desa adat lainnya di kecamatan Sirimau yakni Hative Kecil dan Soya.
“Desa Soya merupakan titik mula kota Ambon, walaupun terletak di pegunungan tetapi merupakan cikal bakal terbentuknya kota. Sedangkan desa Hative kecil juga merupakan kawasan perekonomian karena tumbuh pusat perdagangan seperti pusat perbelanjaan Maluku City Mall, pusat ole-ole Maluku, jembatan Merah putih dan selanjutnya akan dibangun rumah sakit Internasional Siloam,” katanya. (ant/tm)