Ambon, Tribun-Maluku.com : Pemerintah Provinsi (Pemrov) Maluku diminta mengeluarkan regulasi mengenai pembatasan bahkan bila perlu pelarangan pengiriman kerbau Moa ke luar Maluku.
Hal tersebut mencuat dalam kuliah umum yang dilakukan Gubernur Maluku Said Assagaf dihadapkan akademisi dan civitas akademika Univesita Pattimura Ambon, Rabu (16/9)
Dalam kuliah umum tersebut, beberapa akademisi Universitas Pattimura beranggapan kerbau Moa yang begitu laris di pasaran dan menjadi incaran pembeli ternak, disamping itu juga jual beli kerbau moa dilakukan tanpa ada regulasi yang dianggap menguntungkan masyarakat.
Selain itu disatu sisi, dengan dikeluarkannya kerbau moa dari luar Maluku khususnya Maluku Barat Daya secara besar-besaran, akan berdampak pada menurunnya keberadaan kerbau yang menjadi endemik di Maluku itu.
Menanggapi hal tersebut Gubernur mengatakan, Pemprov Maluku telah menyusun rencana strategis untuk pembangunan Kebun Raya, Kebun Binatang dan Kebun Laut untuk melestarikan keunggulan lokal di bidang pertanian, peternakan dan kelautan.
“Kebun Raya itu kita siapkan di Leitimur Selatan dan Taman Makmur karena lahan yang dibutuhkan harus 50 hektare, Sementara Kebun Binatang dan Kebun Laut sedang kita pikirkan lokasinya,” ujar Gubernur.
Dalam kuliah umum gubernur Maluku yang bertajuk, Peranan Sektor Peternakan Dalam Menunjang Pembangunan Pertanian, Suatu Strategi Dalam Menunjang Ketahanan Pangan di Maluku, gubernur Maluku memaparkan pentingnya sektor peternakan di Maluku.
Gubernur mengungkapkan, Maluku berpotensi dikembangkan selaku daerah pengembangan peternakan dan daerah yang dianggap cocok untuk pengembangan ternak adalah wilayah Maluku Barat Daya dan wilayah pulau Seram.
Bahkan di wilayah Maluku Barat Daya, lanjut gubernur, terdapat hewan endemik yakni Kerbau Moa yang dapat dikembangkan dalam upaya menjadikan Maluku sebagai daerah swasembada daging kerbau.
Guna meningkatkan populasi kerbau Moa, beber Gubernur, pemerintah provinsi Maluku akan melakukan kerja sama dengan fakultas peternakan universitas Hasanudin Makasar guna mencari cara pengembangan kerbau moa yang efektif dan efisien.
“Semua ini bertujuan guna menjadikan Maluku sebagai daerah swasembada daging khususnya kerbau,” tandasnya