Benny Kainama, S.Pd |
AMBON Tribun-Maluku.Com- Kepala Dinas Pendidikaan Kota Ambon Beny Kainama S.Pd menegaskan, banyak sekolah keliru dalam memprogramkan akurasi data siswa penerima BSM yang dikirim ke pusat, misalnya operator di sekolah dimintakan menggunakan word ternyata mereka pakai exell itu sehingga tidak terbaca saat dikirim kepusat, karenanya ada sekolah yang mengirim nama siswanya banyak namun yang dinyatakan sebagai penerima BSM hanya sedikit.
Dicontohkan, SMP Negeri 2 Ambon dikirim 400 nama siswa ke pusat sebagai penerima BSM ternyata yang sah menerima hanya 1 siswa dan ini adalah kesalahan dalam pengiriman akurasi data.
Dijelaskan, penetapan penerima BSM itu di pusat dan bukan di daerah, sehingga setiap sekolah data siswanya harus dimasukan dalam CD dan saat di bawa oleh Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Ambon ke Jakarta, dan setelah dibuka di pusat, banyak data siswa yang hilang. Untuk itu pihak Dinas Pendidikan Kota tidak membatasi pengiriman data siswa penerima BSM dari sekolah-sekolah,”tandas Kainama.
Ditambahkan, proses pengiriman akurasi data itu standarnya On Line dan aturan standar ini sudah ditetapkan, sebagai contoh jika anak lulusan SD tidak memiliki nomor ujian dan saat berada ditingkat SMP tidak diperbolehkan mengikuti ujian karena tidak memiliki nomor ujian di SD.
Karenanya diharapkan para operator computer disekolah harus menguasai semua cara dan program, sehingga dalam melakukan akurasi data tidak salah dalam pelaksanaannya, namun bagi sekolah yang siswanya sedikit dalam penerimaan BSM akan diperjuangkan dalam tahun berikutnya dengan melapor ke Dinas Pendidikan Kota Ambon,”pinyanya.(TM04)