Ambon, Tribun Maluku: Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku dari tahun ke tahun selalu berupaya agar terjanya peningkatan usaha perikanan budidaya di daerah itu.
Peningkatan itu terlihat dengan adanya program serta bantuan sarpras kepada pembudidaya perikanan. Sebagai contoh, perikanan budidaya di Teluk Ambon dari tahun ke tahun selalu meningkat/bertambah,” kata Kepala Bidang Budidaya dan Pengolahan Hasil Perikanan (BPHP), Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Karolis Iwamoni, S.Pi. M.Si melalui telepon selulernya di Ambon, Kamis (31/7/2025).
Menurut Iwamoni, tidak ada target yang harus di capai soal peningkatan perikanan budidaya di Maluku, karena terbentur dengan masalah minimnya anggaran. Namun demikian, DKP Maluku selalu berupaya sedikit demi sedikit namun pasti, dalam meningkatkan usaha perikanan budidaya di daerah itu.
Jumlah usaha perikanan budidaya di Maluku sebanyak 9 ribu lebih nelayan dan terbanyak di Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya.
Alasannya karena di sana, lebih banyak masyarakat yang melakukan usaha budidaya rumput laut, sementara budidaya ikan hanya sedikit saja.
Secara riil di lapangan, pembudidaya ikan dan rumput laut bisa mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat/nelayan, minimal ada peningkatan pendapatan nelayan.
Sebagai contoh: ada pembudidaya ikan di Teluk Ambon yang saat ini sudah membuka usaha Rumah makan sendiri. Dan pembudidaya rumput laut di Pulau Luang Kabupaten Maluku Barat Daya banyak yang sudah membangun rumah parmanen, bahkan bisa menyekolahkan anak-anak ke Perguruan Tinggi.
Dikatakan, saat ini DKP Maluku sedang mendorong para pembudidaya ikan dan rumput laut untuk meningkatkan produksi, dengan menyediakan bibit baik ikan maupun rumput laut yang berkualitas.
“Jadi penyediaan bibit ini merupakan faktor utama untuk peningkatan produksi perikanan budidaya,” katanya.
Selain bibit, kata Roy sapaan Karolis Iwamoni, DKP Maluku juga membantu sarpras berupa tali, pelampung, dan lain-lain untuk pembudidaya rumput laut, sementara pembudidaya ikan jenis bantuannya berupa keramba jaring apung dan jaring jika jaringnya rusak.
Terhadap bantuan-bantuan ini DKP Maluku tidak berjalan sendirian melainkan selalu berkolaborasi dengan institusi yang lain seperti BI dan LSM, sehingga program perikanan budidaya di Maluku tetap jalan meskipun ditengah efisiensi anggaran saat ini.
Selain itu, DKP Maluku selalu berupaya untuk meningkatkan jumlah pembudidaya yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dalam sosialisasi tersebut DKP Maluku melibatkan pembudidaya yang sudah sukses, untuk memberikan motivasi/contoh bagi masyarakat bahwa perikanan budidaya merupakan jenis usaha yang prospeknya baik dan menjanjikan.
Harapannya, masyarakat yang sudah dan sementara melakukan budidaya terus meningkatkan usahanya untuk meningkatkan produksi, dan bagi yang belum segera melakukan budidaya, khusus bagi masyarakat di Pulau-pulau, agar dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga.






