Perjalanan panjang 90 tahun Gereja Protestan Maluku (GPM) merupakan sebuah kesaksian iman yang penuh makna. Dalam rentang hampir satu abad, GPM telah menapaki jalan pelayanan yang tidak selalu mudah, namun senantiasa disertai kasih dan penyertaan Tuhan. Gereja ini lahir, bertumbuh, dan terus berkarya di tengah-tengah masyarakat Maluku dengan segala dinamika sejarah, sosial, budaya, dan pergumulan yang menyertainya.
Sejak awal berdirinya, GPM telah dipanggil untuk menjadi terang dan garam bagi dunia, khususnya bagi tanah Maluku.
Panggilan ini mengingatkan kita akan firman Tuhan dalam Roma 12:11-12: “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.”
Ayat ini meneguhkan bahwa perjalanan pelayanan bukanlah semata-mata usaha manusia, melainkan perwujudan iman yang berakar dalam kasih Kristus.
Dalam perjalanannya, GPM juga mengalami berbagai tantangan baik konflik sosial, pergumulan ekonomi, maupun perubahan zaman yang begitu cepat.
Namun, sebagaimana yang disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, “Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah” (1 Korintus 3:9). Firman ini mengingatkan kita bahwa GPM tidak berjalan sendiri, melainkan menjadi bagian dari karya besar Allah yang terus membangun umat-Nya.
Kini, ketika GPM merayakan 90 tahun pelayanannya pada 6 September 2025, kita diajak untuk merenungkan kembali panggilan utama gereja: memberitakan Injil, menghidupi kasih, dan menjadi saksi kebenaran di tengah dunia.
Seperti tertulis dalam Roma 15:5-6: “Semoga Allah yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.”
Perjalanan 90 tahun ini bukanlah akhir, melainkan sebuah tonggak sejarah yang menuntun gereja untuk terus melangkah ke depan.
Dalam setiap langkah, GPM dipanggil untuk tetap setia, rendah hati, dan berkomitmen melayani, sebagaimana pesan Paulus dalam 1 Korintus 15:58: “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”
Kiranya semangat 90 tahun ini menjadi dasar yang kokoh untuk GPM terus melanjutkan pelayanannya.
Biarlah kasih Kristus yang menuntun sejak awal tetap menyala, menjadi suluh yang menerangi jalan pelayanan di masa kini dan masa yang akan datang.
Dengan demikian, GPM akan senantiasa hadir sebagai gereja yang hidup, bertumbuh, dan bersaksi demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.
Sebagai Ketua Unit II Sektor Sion Jemaat Amahusu, saya menyadari bahwa perjalanan pelayanan Gereja Protestan Maluku yang telah mencapai 90 tahun tidak terlepas dari kebersamaan seluruh jemaat.
Dalam pelayanan ini, kita semua dipanggil bukan hanya untuk hadir, tetapi juga untuk memberi diri dengan tulus sebagai pekerja di kebun anggur Tuhan.
Kerendahan hati, adalah dasar dari pelayanan yang sejati. Hanya dengan hati yang dipenuhi kasih Kristus, kita mampu melayani tanpa pamrih, menopang sesama, dan bersama-sama membangun tubuh Kristus yang hidup.
Sebab, seperti yang diingatkan Rasul Paulus dalam 1 Korintus 15:58, jerih payah kita di dalam Tuhan tidak akan pernah sia-sia.
Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk terus berkomitmen, mempersembahkan hati, tenaga, dan waktu bagi pelayanan di tengah jemaat maupun masyarakat.
Kiranya semangat ini semakin meneguhkan Gereja Protestan Maluku untuk terus menjadi berkat, menghadirkan damai sejahtera, dan memuliakan nama Tuhan di bumi Maluku yang kita kasihi.
Oleh: Semuel Hatulely; Ketua Unit II Sektor Sion Jemaat GPM Amahusu.





