Dra. C. Mustamu, M.Pd |
AMBON Tribun-Maluku.Com- Perpustakaan pada SMA Pertiwi Ambon memiliki buku-buku yang cukup lengkap dan sangat membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Selain buku-buku pelajaran juga terdapat beberapa artikel yang cukup bermakna untuk bisa menambah pengetahuan siswa maupun guru.
Demikian penjelasan Kepala SMA Pertiwi Ambon Dra. C. Mustamu, M.Pd kepada Tribun-Maluku.Com diruang kerjanya Selasa (11/2).
Menurut Mustamu, perpustakaan pada sekolah ini selalu bekerja sama dengan Perpustakaan Daerah Provinsi Maluku sebagai pembina perpustakaan, untuk membina cara pengelolaan perpustakaan dengan baik.
Ada program dari pihak sekolah kepada siswa agar siswa lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan seperti semua guru mata pelajaran diinstruksikan untuk medorong siswa mengunjungi perpustakaan pada jam-jam istirahat.
Rata-rata siswa pada SMA Pertiwi Ambon dari sisi ekonomi kurang, sehingga siswa tidak dibebani dengan biaya buku. Siswa tinggal memanfaatkan perpustakaan sekolah saja karena semua buku mata pelajaran sudah tersedia pada perpustakaan sekolah dimaksud.
Diakui, minat membaca sangat kurang untuk generasi sekarang termasuk siswa pada SMA Pertiwi Ambon, sehingga sebagai pimpinan di lembaga ini selalu memonitor proses belajar mengajar di kelas dan bekerja sama dengan guru untuk mewajibkan siswa mengunjungi perpustakaan sekolah.
Kalau siswa tidak mempunyai kamus dan buku-buku referensi maka setiap jam belajar siswa harus mengambilnya di perpustakaan untuk membantu dalam proses belajar mengajar.
Setiap mata pelajaran sudah ada kamusnya yang tersedia oleh pihak sekolah, sehingga sangat membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.
Pihak sekolah sudah menyisihkan sedikit anggaran dari dana BOS Nasional untuk pengelolaan perpustakaan, termasuk pengadaan buku-buku pembelajaran dan penunjang pembelajaran bagi siswa dan guru.
Kendalanya adalah; belum ada pengelola perpustakaan yang tetap pada sekolah ini, sehingga perpustakaan ini dikelola oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia dan pegawai Tata Usaha, serta belum ada gedung perpustakaan sesuai standar perpustakaan nasional yang ada hanya menggunakan sebuah ruang belajar untuk dijadikan perpustakaan.
Semua petugas pengelola perpustakaan sering mengikuti pelatihan perpustakaan yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Daerah Provinsi Maluku maupun dari Pemerintah Kota Ambon.
Harapannya, semoga perpustakaan pada SMA Pertiwi Ambon lebih dikembangkan lagi dengan penyediaan buku-buku referansi yang bisa digunakan oleh guru dan siswa.(02TM)