![]() |
| Mon Marlisa, SIP. M.Si |
AMBON Tribun-Maluku.com- Dalam upaya mewujudkan masyarakat Maluku yang sejahtera, rukun, religious dan berkualitas, maka salah satu prioritas program Pemerintah Provinsi Maluku adalah mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Beberapa langkah strategis yang telah dan akan dilaksanakan diantaranya lewat peningkatan kompetensi sumberdaya manusia Maluku, baik lewat jalur pendidikan formal, pelatihan kerja maupun lewat program pemagangan.
Komptensi Sumber Daya Manusia semakin terasa penting, ketika Indonesia di hadapkan dengan diberlakunya AEC (ASEAN Economic Council – Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada akhir tahun 2015, dimana wilayah regional ke 10 negara ASEAN akan terbuka untuk perdagangan barang, jasa, investasi, modal dan pekerja.
Harus diakui, salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia adalah, belum link dan match-nya kompetensi kerja lulusan pendidikan dan pelatihan dengan dunia kerja.
Lulusan pendidikan di Indonesia masih perlu diberikan bekal tambahan, yaitu melalui pelatihan langsung ditempat kerja yang bisa dilaksanakan dengan mengikuti program pemagangan.
Demikian sambutan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Maluku yang dibacakan Sekretaris Dinas Mon Marlisa, SIP, M.Si saat menutup dengan resmi kegiatan Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna tahun 2015, yang dilaksanakan oleh BLK Ambon bertempat di hotel Pasific Senin (7/12).
Melalui Kementerian Ketenagakerjaan dilaksanakan Program Pemagangan, yakni salah satu program yang diharapkan mampu menjawab kondisi dan tantangan. Program ini dapat membantu tenaga kerja secara cepat terserap di pasar kerja.
Program pemagangan memberikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, dan sekaligus pengalaman kerja dengan berbagai kondisi ketenagakerjaan di perusahaan kepada para calon tenaga kerja, dan program ini membantu pemerintah meningkatkan kualitas SDM, mengurangi pengangguran dan menciptakan kesempatan kerja, karena selama proses magang keterampilan kerja para peserta bisa ditingkatkan sesuai standar yang ditetapkan industri.
Di sisi lain, peran pemagangan sangat penting tidak semata-mata untuk peningkatan kualitas tenaga kerja, tetapi juga dapat mendorong perusahan-perusahan agar meningkatkan produktivitas usahanya melalui ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas dan sesuai dengan kompetensi yang mereka butuhkan.
Data pengangguran mencapai angka 47.795 orang dengan tingkat pengangguran terbuka 6,72 persen (data BPS Maluku, Februari 2015). Jika masalah pengangguran tidak dicari jalan keluarnya akan sangat berpeluang bagi terjadinya kesenjangan yang makin melebar antara ketersediaan tenaga kerja dan ketersediaan lapangan kerja yang selalu menuntut tenaga kerja yang kompeten, produktif dan siap pakai, yang berpotensi membawa dampak yang kurang menguntungkan terhadap stabilitas perekonomian, sosial kemasyarakatan, secara nasioanal maupun regional.
Kegiatan Pemagangan Dalam Negeri Berbasis Pengguna dengan dana APBN tahun 2015 telah dilaksanakan sejak 8 Juli sampai 3 Desember 2015 untuk 100 orang peserta disejumlah 24 perusahan/industri pengguna di Kota Ambon, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan nyata kepada para peserta juga perusahan/industri pengguna.
Angka penyerapan peserta secara formal mencapai 36-45 persen yang direkrut sebagai karyawan tetap maupun karyawan harian (daily worker) dan sekitar 10 persen yang berupaya mandiri.
Diharapkan, pihak perusahaan/industri pengguna agar tetap memelihara dan meningkatkan kompetensi keterampilan, pengetahuan maupun sikap mental dari para peserta yang telah direkrut sebagai karyawan.
Kepada para peserta yang telah terserap diperusahaan/industri agar secara kontinyu tetap memelihara dan meningkatkan kompetensinya, sehinggga semakin memberikan nilai tambah bagi kehidupan pribadi maupun keluarga. Peserta yang telah memperoleh sertifikat magang yang dikeluarkan oleh perusahaan tentunya memiliki modal yang berharga, karena pengakuan unit-unit kompetensi yang telah diikuti merupakan referensi penunjang ketika akan melamar pekerjaan maupun dalam merintis usaha mandiri.(TM02)






