Ambon, Tribun-Maluku.com : Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon akan mengucurkan dana sebesar Rp13 miliar untuk perbaikan sejumlah infrastruktur yang rusak akibat bencana alam yang terjadi tahun ini.
Sekretaris Dinas PU Kota Ambon, Robby Sapulette di Ambon, Senin (31/10), mengatakan APBD-P tahun 2016 yang telah ditetapkan sebesar Rp13 miliar difokuskan untuk pembangunan sejumlah infrastruktur yang rusak akibat bencana alam banjir dan tanah longsor.
“Infrastruktur yang akan diperbaiki termasuk jalan dan jembatan maupun talud yang rusak di sejumlah kecamatan,” katanya.
Menurut dia, perbaikan sejumlah infrastruktur terkendala anggaran sehingga harus menunggu kucuran dana yang bersumber dari APBD Perubahan.
Infrastruktur yang akan diperbaiki di antaranya ruas jalan di Dusun Mahia, Hative Besar, Talud di Kate-Kate dan Soya serta sejumlah lokasi lainnya.
“Perbaikan infrastruktur tidak mungkin dilakukan sekaligus ketika terjadi bencana sehingga harus menanti kucuran anggaran tambahan. Selain perbaikan infrastruktur, ada sejumlah program lain yang harus dibiayai sehingga anggaran yang diberikan tidak cukup dan harus diambil dari anggaran perubahan,” katanya.
Robby mengakui, seluruh proses perbaikan sarana dan prasarana ditunggu masyarakat, tetapi harus dilakukan secara bertahap, karena itu anggaran yang dikucurkan mencakup seluruh perencanaan pembangunan infrastruktur yang telah direncanakan.
“Infrastruktur yang akan dibangun menggunakan anggaran perubahan ini adalah ruas jalan di tengah Dusun Mahia yang memang butuh perbaikan termasuk di Hative Besar dan Kate-Kate,” tandasnya.
Seperti diketahui, ruas jalan di Dusun Mahia yang mengalami longsoran belum dapat dikerjakan karena sampel jalan di kawasan itu masih dalam pengujian di laboratorium sebelum jembatan daurat dipasang.
“Struktur tanah pada jalan tersebut berbeda dengan kawasan lain, yakni sisi kiri dan kanan jalan merupakan jurang, sehingga kalau tidak diperhitungkan baik-baik maka jembatan yang akan di pasang nanti bisa ambruk kembali,” tandasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pengukuran terhadap tanah di kawasan tersebut dan sebagian lagi diambil sampelnya untuk diteliti di laboratorium sebelum dipasang jembatan delly.
“Jembatan ini telah disiapkan sejak lama, tetapi kami tidak mau ambil risiko untuk memasangnya, karena takut sewaktu-waktu rubuh lagi,” kata Robby.