Dalam sambutannya, Ketua PW-PII Maluku, Sudirman Buton mengatakan PW PII merasa terpanggil untuk membantu pemangku kepentingan pemilu mulai dari penyelenggara, pemerintah daerah bahkan TNI/Polri untuk itu berpartisipasi dalam meningkatkan demokratisasi pemilu.
Buton mengatakan kegiatan yang dilaksanakan ini bukan merupakan bagian dari upaya untuk menjustice sebagian masyarakat yang menyebabkan turunnya angka partisipasi tersebut namun hal yang paling mendasar adalah dialog yang dilaksanakan ini bertujuan membuka paradigma berpikir masyarakat tentang pemilu yang diselenggarakan oleh negara yang didalamnya merupakan bagian dari demokratisasi pancasila.
Selain itu, Menurutnya sebagai Umat Muslim tentunya memiliki berbagai alasan dan asas serta manfaat dalam mempertimbangkan pro dan kontra terhadap suatu perkara.
“Khusus hukum pemilu dalam islam tentunya memiliki pemahaman yang berbeda dan parisipasi kita itu meruypakan hal yang wajar karena hal itu merupakan dinamika dalam kehidupan”ungkap Buton.
Dengan adanya dialog pendidikan pemilu, Buton mengharapkan agar masyarakat dapat diarahkan guna mewujudkan pemilu yang berkualitas dan bertanggungjawab terhadap amanat yang diberikan rakyat untuk mengelola negara kearah yang lebih sejahtera. (Tm-06)