Ambon, Tribun-Maluku..com : MENJELANG perhelatan pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Seram Bagian Timur pada akhir September nanti, Gubernur Karel Albert Ralahalu berharap pelaksanaan event politik lokal lima tahunan itu berlangsung demokratis, jujur, dan tanpa intimidasi-intimidasi kepada masyarakat, pelajar maupun pegawai negeri sipil.
’’Saya mengajak seluruh komponen masyarakat SBT agar melakukan PSU dengan baik, sehingga hasilnya jujur, demokratis, dan tanpa tekanan-tekanan kekuasaan,’’ imbau Ralahalu dalam perbincangan dengan media ini di Kantor Gubernur Maluku, pekan kemarin.
Dalam semangat serupa, Ralahalu mengimbau Bupati SBT Abdulah Vanath yang juga salah satu pasangan calon gubernu bersama Marthin Maspaitella dengan akronim politik DAMAI agar berjiwa besar, sportif, santun, dan menghargai rambu-rambu etika berpolitik.
Tanpa mengusung teori politik Niccollo Machiaveli, guru kelicikan politik asal Italia dalam bukunya ’’Il Principe’’ (Sang Pangeran), Ralahalu tegaskan seorang pemimpin sejati tidak mesti menggunakan cara-cara kotor, cara-cara tidak santun, menghalalkan kebiasaan melabrak etika dan aturan untuk mencapai kemenangan dan kekuasaan.
’’Pemimpin sejati lahir dari proses yang benar, bersih, jujur, dan demokratis. Sebab, Maluku ke depan harus tetap dipimpin pemimpin yang jujur, bersih, dan mau turun melayani rakyat. Apa yang mau diharapkan masyarakat kalau pemimpinnya lahir dari proses yang kotor, tak profesional, dan (kandidat) pakai segala cara untuk mencapai tujuan (kekuasaan),’’ tekan Ralahalu. (rony samloy)






