Ambon, Tribun-Maluku.com : Sambut Kelahiran Yesus Kristus Juru Selamat Dunia, Jemaat Gekari Air Hidup Ambon Kamis (16/12/2021) di Gereja Gekari Air Hidup Batu Gantung, merayakan Natal dengan sorak sorai dan Sukacita sambil melantunkan kidung-kidung pujian.
Mewakili Wakil Gubernur Maluku Barnabas N Orno, Kepala Biro Organisasi Pemerintah Daerah Maluku, Melki Lohy menyampaikan ucapan selamat Natal dari Gubernur Maluku Murad Ismail dan Wakil Gubernur Barnabas N Orno kepada Jemaat Gekaria Air Hidup.
Pada kesempatan itu Lohi menjelaskan, saat ini bencana datang silih berganti, dari adanya wabah covid, gempa bumi yang menggentarkan umat manusia, namun tidaklah boleh gentar dan lari dari semuanya itu.
Dirinya menceritakan kesaksian yang sudah dialaminya selama berada di pemerintahan, banyak sekali cobaan yang dihadapinya, namun semuanya itu menurut Lohi adalah ujian yang diberikan Tuhan baginya.
Sebelumny, dalam Khotbah Natal yang dibawakan oleh Ps Dra Lenny Subaeda menjelaskan peran sebagai seorang imam dalam keluarga sangatlah penting.
, “Sebuah Rumah tangga akan kacau balau karena bapak tidak berfungsi sebagai bapak yang baik, ” Ujarnya.
Menurutnya, seorang imam atau bapak harus bisa membuat mesbah, ukupan, dan memberikan persembahan dan puji-pujian bagi Tuhan.
Untuk itu peran seorang imam dan orang tua sangat penting untuk mengajarkan jalan Tuhan dan hidup dalam kebenaran kepada anak-anaknya.
Dirinya menjelaskan, dimalam Natal saat ini bukan berbicara tentang kelahiran kristus tetapi berbicara tetang Zakharia yang merupakan seorang imam yang selalu berada di rumah Tuhan melayani Tuhan
Menurutnya, Zakharia selama ini menjalankan fungsinya sebagai bapak dan imam yang baik
Ia menambahkan, menjadi seorang pelayan bukanlah untuk mencari popularitas tetapi atau mencari kesenangan pribadi, tetapi untuk menyenangkan hati Tuhan Allah
Menurutnya menjadi seorang pelayan banyak sekali cobaan yang dihadapi, dan seorang pemimpin harus mampu menghadapi cobaan tersebut dan yakin akan kuasa Allah.
Dicontoh keluarga Zakharia dan Elisabet yang selama ini bergumul karena belum memiliki anak hingga masa tua mereka, padahalĀ mereka hidup benar dan setia di hadapan Tuhan, walau sudah berdoa sekian lama, tetapi Tuhan belum juga menjawab, meski demikian, Zakharia tetap percaya dan setia melayani Tuhan.
Pada waktu Zakharia mendapat giliran dari rombongan keimamannya untuk membakar ukupan di Bait Allah, malaikat Gabriel datang membawa pesan bahwa Tuhan telah mendengar doa mereka.
Namun berita indah ini justru membuat Zakharia bimbang karena fakta bahwa ia dan isterinya sudah tua, mana mungkin lagi mereka memperoleh anak, Maka Zakharia pun harus membayar harga untuk ketidakpercayaannya pada perkataan malaikat.
Ia tidak percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, Ia lupa akan apa yang
Tuhan pernah lakukan terhadap Abraham dan Sara pada masa tua mereka.
Akibatnya, Zakharia menjadi bisu ,Namun ketidakpercayaan Zakharia tidak membuat Allah menarik Perkataannya, dan beberapa waktu kemudian Elisabet pun mengandung.
Ia menyalakan meragukan jawaban Tuhan terhadap doa-doa, mungkin semua orang alami juga tatkala menghadapi masalah yang tak teratasi dalam jangka waktu lama.
Walau demikian, Subaeda meminta semua orang untuk tidak bimbang, tetapi tetaplah berharap karena tidak ada masalah yang terlalu besar bagi Tuhan, tiada yang mustahil bagi Allah.