Ambon, Tribun Maluku : Sebanyak 207 siswa SMP Negeri 13 Ambon sukses mengikuti pelaksanaan Penilaian Sumatif Akhir (PSA) Tahun Ajaran 2024/2025. Ujian yang berlangsung di 10 ruang kelas itu dilaksanakan sesuai Kurikulum Merdeka.
“Untuk pelaksanaan Penilaian Sumatif Akhir ini, kami mengikuti kurikulum yang berlaku. Tidak ada lagi ujian nasional, yang ada adalah PSA,” ujar Kepala SMPN 13 Ambon, Yandiana Tresia Plating, S.Si, kepada wartawan, Jumat (25/4/2025), di ruang kerjanya.
Plating menjelaskan, pelaksanaan PSA dikondisikan seperti ujian nasional guna membangun kesadaran siswa akan pentingnya tanggung jawab dalam belajar. Nilai PSA, katanya, diambil murni dari hasil belajar siswa selama tiga tahun.
“Untuk persiapan, kami memberikan bimbingan belajar tambahan. Jadi, 207 peserta didik dipersiapkan dengan serius. Meski memakai Kurikulum Merdeka, bukan berarti belajarnya santai, mereka tetap harus memenuhi standar kelulusan,” tegasnya.
Selama pelaksanaan PSA, menurut Plating, kegiatan berjalan lancar tanpa kendala, dengan sistem pengawasan silang antar bidang studi. “Semuanya berjalan tepat waktu,” tambahnya.
Ia menambahkan, dari 207 siswa, dua di antaranya melaksanakan ujian dari rumah. Satu siswa mengalami kecelakaan dan satu lainnya sedang sakit.
Sekolah telah membuat berita acara disertai keterangan medis, dan proses ujian di rumah diawasi langsung oleh guru selama empat hari.
Terkait teknis ujian, PSA dilakukan secara manual menggunakan pena dan kertas, meski fasilitas digital sekolah sudah memadai.
“Kami pilih manual agar siswa lebih teliti saat mengerjakan soal,” kata Plating.
Ia juga mengungkapkan, terdapat seorang siswa berkebutuhan khusus, yaitu Tunanetra, yang turut mengikuti PSA.
“Sejak kelas VII, setiap ulangan, guru yang membacakan soal dan siswa yang menjawab. Guru hanya membantu menulis jawabannya. Anak ini sangat cerdas,” ujarnya.
Saat seleksi masuk SMPN 13, kemampuan akademik siswa tunanetra tersebut pun tercatat luar biasa, dengan nilai rata-rata di atas 80, murni dari hasil mendengar.
Plating menambahkan, dukungan orang tua sangat besar. Sehari sebelum PSA, pihak sekolah mengingatkan orang tua melalui grup WhatsApp untuk memperhatikan jam istirahat, makanan, dan kesiapan siswa.
“Bahkan ada komite kelas yang membantu dengan menyediakan makanan ringan seperti roti, telur, dan kacang hijau untuk siswa selama ujian,” katanya.
Ia berharap, lulusan SMPN 13 Ambon tahun ini menjadi pribadi-pribadi unggul yang siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.