Ambon, Tribun Maluku : Sebanyak 57 siswa SMK Negeri 5 Ambon mengikuti pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tahun 2025 secara serentak.
Demikian penjelasan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sekaligus Ketua Panitia Ujian Sekolah, Victor Romeon Titahena, S.Pd., kepada wartawan, Selasa (11/03/2025)
Menurut Titahena berdasarkan data Dapodik, jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 60 peserta Ujian, namun hanya 57 peserta
Selain itu terdapat juga dua siswa yang tidak lulus tahun lalu dan diberikan kesempatan mengikuti ujian ulang.
“Tahun lalu ada beberapa tahapan ujian yang tidak mereka ikuti sehingga tidak lulus, oleh karena itu, tahun ini kami memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengulang,” ujar Titahena saat ditemui di sela-sela ujian,
Ia menambahkan bahwa kedua siswa tersebut telah mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun sebelum mengikuti ujian ulang.
Titahena mengakui untuk tahun ini adanya pengurangan jumlah siswa, karena bebberapa siswa tidak dapat dihubungi, meskipun pihak sekolah telah berusaha mengonfirmasi dengan orang tua mereka.
“Kami sudah mencoba menghubungi orang tua mereka, tetapi tidak mendapat respons. Sayangnya, ini menyebabkan jumlah peserta berkurang,” ungkapnya.
Terkait pelaksanaan US dari hari pertama Wakasek kurikulum mengakui Ke 57 peserta ujian yang ditempatkan pada tiga ruangan dengan pengawasan ketat dari para guru. Hingga hari kedua pelaksanaan, ujian berjalan lancar tanpa kendala.
“Para guru sangat berperan dalam memastikan kesiapan ujian. Kehadiran siswa dikontrol sejak 45 menit sebelum ujian dimulai, sehingga pelaksanaan berjalan tertib,” jelas Titahena.
Ia menambahkan, Selain Ujian Sekolah, SMKN 5 Ambon juga akan menggelar Uji Kompetensi Keahlian (UKK).
Namun, berbeda dari sekolah lainnya yang telah melaksanakan UKK lebih awal, SMKN 5 Ambon menjadwalkan pelaksanaannya setelah bulan puasa dan Lebaran.
Keputusan ini diambil menurut Titahena karena beberapa program keahlian di sekolah tersebut, terutama kuliner dan perhotelan, berkaitan erat dengan praktik pelayanan makanan.
“Dalam UKK kuliner, siswa harus mengolah makanan sesuai dengan soal yang diberikan, sementara di perhotelan mereka dilatih melayani tamu dengan hidangan yang ada. Jika UKK dilakukan saat bulan puasa, tentu kurang maksimal,” terang Titahena.
Dalam pelaksanaan UKK, akan ada dua penguji yang dilibatkan, yakni penguji internal dari guru keahlian sekolah dan penguji eksternal dari dunia usaha dan industri (Dudika).
“Kehadiran pihak Dudika sangat penting karena selain sebagai penguji, mereka juga bisa melihat langsung keterampilan siswa. Ini menjadi ajang promosi agar lulusan SMKN 5 Ambon lebih mudah terserap di dunia kerja,” tambahnya.
Titahena berharap pelaksanaan ujian dapat berjalan lancar hingga selesai tanpa hambatan yang berarti, sehingga seluruh siswa yang mengikuti ujian dapat lulus dengan hasil memuaskan.