Tual, Tribun Maluku : Baru dua bulan menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kota Tual, Abraham Amran Rahawarin, S.Pd., M.Pd. sudah menunjukkan gebrakan nyata. Dengan semangat tinggi, ia langsung tancap gas menjalankan berbagai program demi mendukung Sapta Cipta Gubernur Maluku di bidang pendidikan.
“Saya tidak ingin waktu terbuang. Sejak awal kami bergerak cepat, membangun koordinasi dan memastikan semua sekolah siap meningkatkan mutu pendidikan,” ujar Rahawarin penuh keyakinan, Minggu (26/10/2025)
Setiap Senin, alih-alih duduk di kantor, Rahawarin bersama tim justru hadir di sekolah-sekolah untuk mengikuti upacara bendera. Usai upacara, mereka langsung menggelar rapat koordinasi bersama kepala sekolah dan guru-guru. “Kami ingin hadir di tengah-tengah mereka, bukan hanya memberi instruksi dari balik meja,” katanya.
Dalam dua bulan pertama, Rahawarin sudah menggalang kerja sama dengan BGTK Perpinci Maluku untuk peningkatan kapasitas kepala sekolah dan guru. Pelatihan pembelajaran mendalam menjadi prioritas agar guru semakin profesional dan mampu menjawab tantangan zaman.
Selain peningkatan mutu, disiplin ASN juga menjadi perhatian serius. Rahawarin menegaskan pentingnya kehadiran guru dan ketertiban administrasi, seperti absensi daring dan pengisian Simpeg. “Tunjangan TTP itu hak, tapi juga tanggung jawab. Maka disiplin menjadi kunci,” tegasnya.
Tak hanya itu, Rahawarin juga mendorong percepatan kenaikan pangkat dan gaji berkala guru ASN, agar kesejahteraan mereka meningkat seiring dedikasi yang diberikan. “Guru harus dihargai, bukan hanya dengan pujian, tapi dengan hak yang layak,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Cabang Dinas yang ia pimpin tengah bersiap menghadapi Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi siswa kelas XII SMA dan SMK. Sekitar 17 sekolah menengah di Kota Tual telah menyatakan siap mengikuti ujian tersebut. “Kami terus pantau persiapan mereka, bahkan berkoordinasi dengan PLN dan Telkomsel untuk memastikan jaringan dan listrik stabil, terutama di pulau-pulau seperti Tayando Yamtil dan Tayando Ohil,” jelas Rahawarin.
Meski dihadapkan pada keterbatasan guru dan sarana komputer yang sudah mulai usang, semangat sekolah-sekolah di Tual tak surut. “Kepala sekolah dan guru tetap berupaya keras agar setiap siswa bisa ikut ujian. Ini bentuk komitmen luar biasa,” pujinya.
Sebagai pejabat baru, Rahawarin mengaku keberhasilannya tak lepas dari dukungan para guru dan kepala sekolah. “Sukses saya ditentukan oleh kerja sama kita semua. Kalau sekolah maju, berarti kita semua berhasil,” ujarnya dengan senyum penuh keyakinan.
Dengan langkah-langkah nyata dan pendekatan yang menyentuh akar persoalan, Abraham Rahawarin membuktikan bahwa perubahan besar di dunia pendidikan bisa dimulai bahkan hanya dalam dua bulan , asal ada kemauan, semangat, dan hati untuk melayani.






