Ambon, Tribun Maluku : Misteri hilangnya dokumen penting terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Dinas Pendidikan Provinsi Maluku kini resmi diselidiki Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease.
Kepada media Kasi Humas Polresta Ambon dan Pp Lease, Janet Luhukay Rabu (02/07/2025) menjelaskan, dari laporan Reskrim, laporan pertama kali diterima pada 21 Juni 2025, dan penyidik sudah bergerak cepat memeriksa TKP bersama tim dari Ditreskrimum Polda Maluku.
“Reskrim sudah lakukan olah TKP, dan hingga saat ini proses penyelidikan masih berjalan. Semua kemungkinan akan di dalami,” ungkap ujar Luhukay
Ia menjelaskan, kasus ini mencuat setelah Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Maluku melapor resmi soal hilangnya sejumlah dokumen krusial yang mengatur pengelolaan dana pendidikan.
Meski sempat santer terdengar kabar dokumen ditemukan di tempat sampah, menurut Luhukay polisi belum bisa memastikan kebenarannya.
“Benar, ada karung ditemukan di TKP, tapi isi karung tersebut masih kami dalami. Belum bisa disimpulkan apakah benar itu dokumen yang hilang,” ujarnya
Ia menjelaskan sejauh ini, sudah delapan saksi diperiksa, termasuk pelapor dan Penyidik juga tengah menelusuri kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat, termasuk pegawai dan pejabat di Dinas Pendidikan.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kerusakan dan pergantian gembok gudang penyimpanan dokumen yang dinilai janggal.
“Gemboknya sudah disita, untuk kepentingan pemeriksaan dugaan pemboholan gudang atau tempat penyimpangan juga masih kami dalami,” terang kasi.
Sayangnya, menurutnya, upaya mengumpulkan bukti visual terhambat karena rekaman CCTV di dalam dan luar gedung Dinas Pendidikan Maluku tak berfungsi. Kondisi ini membuat proses pembuktian menjadi lebih sulit
Meski begitu, menurut Luhukay, polisi berkomitmen untuk mengusut kasus ini secara transparan dan menyeluruh.
Ia menambahkan penyelidikan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi tambahan dan pendalaman potensi keterlibatan pihak internal.
“Polri tidak menutup kemungkinan memanggil pejabat lain di Dinas Pendidikan untuk dimintai keterangan,” ujarnya tutup.