Drs. Andar Gultom, MPd |
AMBON Tribun-Maluku.com- Lembaga Penyelenggara Pesparawi Nasional (LPPN) melaksanakan Seminar dan Workshop sebagai rangkaian kegiatan menyongsong Pesparawi Nasional XI di Ambon Provinsi Maluku bertempat di Islamic Center Ambon Sabtu (3/10/2015).
Peserta yang Hadir dalam Seminar tersebut berjumlah 250 orang berasal dari Lembaga Penyelenggara Pesparawi Daerah (LPPD) seluruh Indonesia.
Seminar tersebut mengambil tema “Sungguh Alangkah Baik dan Indahnya Hidup Dalam Persaudaraan Yang Rukun”. Tema tersebut ditinjau dari 3 aspek perspektif yaitu Theologia, Managemen Gereja dan Musik Gereja.
Ketua Bidang Penyelenggara Seminar dalam laporannya mengatakan, Tema yang diangkat dalam Seminar ini ini betul-betul mendarat, agar Pesparawi ke Pesparawi dapat dirasakan kebersamaan yang semakin terjalin.
Masukan dari peserta Seminar ini akan menjadi acuan pada pelaksanaan Pesparawi Nasional kedepan/berikutnya,”harapnya.
Materinya digali seputar Iman Kristiani yaitu tentang pemahaman kerukunan umat, kasih persaudaraan, dan bentuk-bentuk komitmen dalam kebersamaan tersebut.
Tolak ukurnya adalah semua peserta dapat mengambil makna dalam membangun bangsa Indonesia yang sedang mengalami banyak pergumulan.
Pendeta Ny. Hendriks sebagai narasumber dari materi persaudaraan yang rukun dalam perspektif Theologia, Pendeta Gomar Gultom, MTh sebagai narasumber dari materi persaudaraan yang rukun dalam perspektif Managemen Gereja, dan Ibu Ester Gunawan sebagai narasumber dari materi persaudaraan yang rukun dalam perspektif Musik Gereja.
Ketua Harian Pesparawi Nasional XI Drs. Poli Kastanya, M.Si menyampaikan ucapan Selamat Datang kepada peserta Pesparawi dari 34 LPPD se-Indonesia di Kota Ambon Provinsi Maluku.
Direktur Urusan Agama Kristen Kementerian Agaram RI, Drs. Andar Gultom, MPd membuka dengan resmi Seminar tersebut. Dalam sambutannya Gultom katakan, Kekayaan dan keanekaragaman budaya merupakan bagian dari struktur sosial dan keragaman tersebut menjadi identitas bangsa.
Bangsa Indonesia berbudaya majemuk salah satunya adalah seni suara menjadi kebanggaan bangsa Indonesia khususnya umat Kristen. Nyanyian dan pujian merupakan bagian integral liturgi ibadah Kristen, harus membuka diri terhadap kearifan lokal perlu digali dan ditumbuhkembangkan.
Kita ditantang untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan melalui musik dan paduan suara gereja, serta kearifan lokal adalah tanggung jawab kita bersama.(TM02)