Jakarta, Tribun-Maluku.com : Ekonom senior Dradjad Wibowo mengkritik Gubernur Maluku Said Assagaff yang bersikap abu-abu dalam pembangunan kilang gas abadi Blok Masela, apakah di laut (offshore) atau di darat (onshore).
“Saya blak-blakan saja, itu gubernurnya (Said Assagaff) tidak memihak kepada kepentingan masyarakat Maluku. Jadi Gubernur anda tidak memihak anda, jadi jangan milih dia lagi,” tegas ekonom dari Sustainable Development Indonesia (SDI) ini saat diskusi bertema “Blok Masela Sesuai Konstitusi” di Cikini, Jakarta Pusat, seperti yang dilansir dari Rmol, Sabtu (5/3) .
Menurut Dradjad, jika kilang Masela dilakukan di darat akan menimbulkan efek multiplayer yang menguntungkan masyarakat Maluku. Disisi lain, terbangunnya kilang di darat akan menarik para pekerja migas untuk berkunjung ke objek-objek pariwisata yang ada di Maluku.
Lebih jauh, Dradjad menilai, Presiden Joko Widodo lebih memilih pembangunan kilang di darat dibandingkan di laut. Hal ini dilihat dari kebijakan Jokowi yang mengedepankan Trisakti dan Nawa Cita. Terlebih di dalam Nawa Cita terdapat kebijakan yang menonjol yakni pembangunan nasional dari pinggir.
“Saya mendapat sinyal-sinyal, presiden memilih pembangunan di darat,” tandas Dradjad Wibowo.
Sebelumnya Gubernur Maluku Said Assagaf menginginkan segala polemik soal Blok Masela dihentikan, biarlah Presiden yang memutuskan apakah sistem produksi gas di darat atau di laut.
“Kita tunggu sajalah. Keputusan Presiden itu yang terbaik bagi semua,” ujar Said di Ambon, Kamis (3/3).
Bagi pihak-pihak yang tidak tahu dan bukan bidangnya di pertambangan diminta untuk berhenti mengomentari Blok Masela.
“Stop lah. Kan ada tim ahli yang pakar di bidang ini bekerja ada juga tim independen. Kita tunggulah,” kata dia.
Menurut Said, makin cepat presiden memutuskan sistem pengelolaan Blok Masela makin baik bagi pembangunan di Maluku yang terdiri dari 11 kabupaten/kota dengan kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau.
Sementara itu masyarakat Maluku menginginkan Blok Masela dibangun di darat sesuai isi rekomendasi Musyawarah Besar Masyarakat Maluku yang diadakan belum lama ini dan dihadiri Wapres Jusuf Kalla.