Mangente Ambon Bersama IKIM Sorong |
SORONG Tribun-Maluku.Com- Sesuai dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yaitu tahun kunjungan Ambon 2015 yang diberi tema “Mangente Ambon” (datang berkunjung), untuk meningkatkan angka wisatawan.
“Program mangante Ambon dibuat agar masyarakat Ambon, maupun wisatawan yang ada di Indonesia dan mancanegara agar semakin menarik untuk datang berkunjung secara langsung ke Kota Ambon yang dijuluki Ambon Manise.
Kepala Badan Keuangan Kota Ambon Roby Silooy mengajak Ikatan Keluarga Indonesia Maluku (IKIM) di Kota Sorong pulang kampung. Ajakan tersebut disampaikan Silooy pada acara Sosialisasi Mangente Ambon yang dilaksanakan di Gedung FTO jalan Jenderal Sudirman Kota Sorong Provinsi Papua Barat Jumat (27/2) lalu.
Sosialisasai Mangente Ambon dihadiri perwakilan Paguyuban-paguyuban setiap daerah dan dikesempatan ini Silooy menjelaskan setiap pimpinan SKPD di Pemkot Ambon ditugaskan untuk bertemu dengan Gubernur dan Wali Kota, untuk melakukan koordinasi dengan organisasi masyarakat Ambon di daerah tersebut, untuk selanjutnya dapat diinformasikan kepada masyarakat luas melalui Mangente Ambon.
Program ini dimaksudkan untuk dapat membuktikan di mata dunia bahwa Kota Ambon khususnya dan Maluku pada umunya mempunyai tali ikatan persaudaraan yang kuat yang menyatuhkan masyarakat secara menyeluruh, sehingga dalam kesempatan ini Pemerintah dan Masyarakat Maluku yang ada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maupun yang ada di luar Negeri bisa datang untuk melihat dan membuktikan secara langsung kondisi Kota Ambon yang semakin membaik, sudah aman dan damai.
Kelender kegiatan yang disipakan berupa paket kunjungan wisata yang dimulai pada bulan Januari yakni pesta rakyat kunci Januari, dilanjutkan dengan kegiatan tahunan Anzac day, pesta budaya timba laor, peringatan hari pahlawan nasional Pattimura, Darwin Ambon Yacht Race (DAYR), dan perayaan HUT Kota Ambon ke-440.
Selain itu, kegiatan berskala nasional seperti Pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Indonesia City Expo, pagelaran seni budaya nusantara dan karnaval budaya yang dilakukan pada bulan Mei 2015.
Kegiatan lainnya di pertengahan tahun, yakni pertunjukan musik dan budaya, konser musik 20 tahun berkarir musisi Glenn Fredly, Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional.
Silooy menambahkan, dalam kegiatan Mangente Ambon akan ditunjang dengan kegiatan lainnya seperti karnaval budaya multi etnik, festival pukul sapu, perahu manggurebe, kuliner khas Ambon, festival racikan kopi tradisional daerah, dan gerak jalan Ambon.
Dijelaskan, selain kegiatan budaya juga akan digelar seminar nasional dan internasional tentang Ambon Manise 2025 tentang adat istiadat negeri, best practice kota bertaraf internasional dengan pembicara Wali Kota Surabaya, Wali Kota Darwin, Kyoto dan Pemerintah Vlissingen Belanda.
“Kota Ambon tidak terlalu sulit untuk dijual karena namanya sudah dikenal masyarakat luar, keramahan juga merupakan faktor utama dan kekuatan disamping potensi alam dan budaya yang harus dikembangkan,”ujarnya.
Salah satu yang menjadi keprihatianan kepercayaan masyarakat pada tataran nasional dan internasional adalah cara pandang keamanan kota ini.
“Berbagai pertanyaan masih terus kita dengar, apakah Ambon sudah aman untuk dikunjungi ? Kita tetap berupaya untuk merubah cara pandang masyarakat luar bahwa Ambon sudah sangat kondusif dan layak untuk dikunjungi,”tandasnya.
Program tersebut diharapkan dapat menjadi sarana pemulihan kondisi Kota Ambon untuk kembali mendapat kepercayaan secara Nasional dan Internasional.
Visit Ambon bukan hanya untuk orang Ambon di Indonesia, tetapi juga masyarakat di luar Negeri seperti Belanda, Australia dan negara lainnya,”kata Silooy.(TM06)