Siswa SMK Negeri 7 |
AMBON Tribun-Maluku.com- Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku, Salmin Saleh, SPd. MSi mewakili Kadis Dikbud Maluku, melepaskan 176 siswa kelas XI SMK Negeri 7 Ambon untuk mengikuti Praktek Kerja Industri (Prakerin) di dunia usaha dan industri serta instansi terkait, Senin (6/2/2017).
Salmin Saleh mengatakan, implementasi Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 yaitu kewenangan SMA dan SMK beralih ke provinsi dan tidak lagi di kabupaten/kota sejak 1 Januari 2017, sehingga selaku penanggung jawab SMK atas nama Kadis Dikbud Provinsi melepas 176 Siswa kelas XI SMK Negeri 7 Ambon untuk mengikuti Prakeri.
Terkait dengan Prakerin, yakni Sekolah Menengah Kejuruan yang masih menyelenggarakan kurikulum KTSP atau kurikulum 2016. Selain itu jika SMK lainnya yang sudah menyelenggarakan K-13 namanya bukan Prakerin tetapi Praktek Kerja Lapangan (PKL), namun implementasinya sama dan Prakerin atau Praktek Kerja Lapangan sebagai salah satu persyaratan kelulusan siswa.
Sementara itu di tempat terpisah Kepala SMK Negeri 7 Ambon Drs. Syaiful, S.Pd menjelaskan, program Prakerin adalah program wajib yang harus diikuti peserta didik dan kehadirannya harus 80 persen, sehingga jika ada siswa yang tidak melaksanakannya sudah pasti tidak naik kelas.
Drs. Syaiful, S.Pd |
Kerja sama Industri yang ada di Kota Ambon sesuai data sebanyak 50 industri serta instansi yang relevan, termasuk kerja sama dengan dua industri di Yogyakarta, karena sebagai induk pembinaan teknik termasuk sekolah yang berbasis seni dan budaya serta pembinaan kompetensi guru.
Sebanyak 16 siswa peserta Prakerin ke Yogyakarta dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk transportasi, penginapan, makan, termasuk pembiayaan selama mengikuti diklat, sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua siswa sedangkan untuk ATK pendampingan guru, dibiayai dengan dana BOSDA.
Ketua panitia Maritje Takarbessy, SPd melaporkan, Prakerin bertujuan agar siswa dapat mengikuti pelatihan yang efektiv sekaligus dapat belajar.
Prakerin tahun 2017 ini diikuti 176 siswa selama 3 bulan dan ditempatkan di 54 industri dan instansi terkait yakni, di Kota Ambon 160 siswa dan di Yogyakarta 16 siswa, dengan hasil yang diharapkan terbentuknya persepsi yang sama sebagai penguatan penambahan kompetensi tenaga kerja di industri, sehingga bermanfaat bagi pengalaman tenaga kerja.(TM04)