Ambon, Tribun Maluku : Sudah bersalah menabrak oma Albertina Izaac, oknum anggota polisi bernama Hensen Calvin Yeheskel Huwae maupun keluarganya terlihat enggan bertanggungjawab. Pihak keluarga pelaku laka lantas itu hanya membayar biaya rontgen kaki oma Albertina sedangkan selanjutnya pelaku maupun keluarganya enggan bertanggungjawab.
Kepada media ini Sabtu (30/3/2024) anak korban, Herona Oppier/Izaac menuturkan. Kejadian laka lantas yang menimpa ibunya itu terjadi pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 20.00 wit.
Dimana saat itu menurut anak korban, korban baru saja pulang memberikan ucapan selamat kepada cucunya yang diteguhkan. Dan ketika hendak menyebrang jalan, korban ditabrak oleh pelaku.
“Mendengar suara tabrakan itu saya langsung lari keluar dan saat itu saya melihat ibu saya ada terjatuh di jalan dan ditolong warga sekitar. Sedangkan pelakunya dikerumuni beberapa orang, ” Urainya.
Melihat kondisi ibunya itu, anaknya lantas meminta bantuan beberapa warga guna mengantar ibunya ke rumah sakit. Saat itu dirinya sempat mendengar beberapa warga yang mengamankan pelaku berkata kepada pelaku agar pelaku yang juga anggota polisi itu melaporkan kejadian laka lantas ini ke. polsek Baguala. Saat menurut anak korban, ada juga salah satu anggota polisi yang ikut mengamankan pelaku.
Diakuinya, dirinya sempat mencari ibunya di rumah sakit Otto Kuyk namun tidak ketemu. Begitu juga ketika beradabi Rumah Sakit Khusus Daerah di Nania, dirinya tidak menemukan keberadaan ibunya itu.
“Beberapa saat kemudian saya kemudian menyusul ke Polsek Baguala guna mengecek keberadaan pelaku dan ibu saya. Namun saat di Polsek saya tidak melihat pelaku, ” Tuturnya.
Ketika berada di Polsek Baguala itu saksi mengakui dirinya sempat ditanya oleh salah satu anggota polisi kalau saksi itu siapa, dan saksi menjelaskan kalau dirinya adalah anak dari oma korban laka lantas. Dan polisi tersebut mengatakan bahwa korban berada di rumah sakit.
“Beberapa saat kemudian datanglah keluarga pelaku ke Polsek, dan petugas memberitahukan bahwa korban berada di rumah sakit, ” Bebernya.
Saat itu juga keluarga pelaku meminta dirinya untuk naik ke mobil guna bersama sama ke menjenguk ibunya, akan tetapi saya tidak berani. Nanti setelah suami saya datang barulah saya dan suami saya ikut dengan keluarga pelaku guna melihat ibunya di rumah
Mendapat informasi tersebut dirinya dan keluarga pelaku lantas menuju rumah ibunya di Poka. Di sana dirinya mendapati ibunya tengah menangis menahan sakit pada bagian paha dan kakinya yang ditabrak pelaku.
Kemudian dirinya dan beberapa keluarga mencoba membawa korban ke rumah sakit, akan tetapi korban bersikeras tidak mau ke rumah sakit. Namun setelah diberikan pengertian, akhirnya korban mau juga ke rumah sakit Bhayangkara Polda Maluku.
Dan ketika berada di rumah sakit, korban kemudian di rontgen pada bagian yang ditabrak. Dan saat itu saksi melihat pelaku ditemani pacarnya datang ke rumah sakit guna meminta maaf dari ibunya.
“Saat itu ibu saya sempat berkata bahwa pelaku mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi dan lampu sepeda motor tidak menyala sehingga pelaku tidak melihat ibu saya yang hendak menyebrang jalan, ” Paparnya.
Pelaku pada saat itu meminta maaf kepada ibu saksi dan mengatakan bahwa saat itu dirinya buru buru hendak ke kota. Namun mengenai padamnya lampu sepeda motornya korban tidak tahu. Nanti setelah di cek oleh pacar pelaku baru diketahui kalau lampu sepeda motor pelaku tidak menyala.
Setelah itu saksi dan ibunya yang telah selesai di rontgenpun pulang, dan biaya rontgen dan obat saat itu dibayar oleh keluarga pelaku. Namun setelah beberapa hari berada di rumah, sakit korban semakin menjadi dan akhirnya korban dibawa ke rumah sakit.
“Ketika ibu saya kembali dirawat, kami menghubungi keluarga pelaku dan saat itu keluarga pelaku datang ke rumah sakit. Namun saat itu keluarga pelaku sempat ngomel ngomel bahwa kemarin itu mereka yang membayar biaya rontgen ibu saya, ” Urainya.
Mendengar hal tersebut salah satu keluarga korban emosi dan menyuruh keluarga pelaku untuk pulang saja.
“Yang kami sesalkan hingga kini tidak ada etika baik pelaku maupun keluarganya untuk membantu atau membayar biaya pengobatan ibu saya. Mereka seakan lepas tangan setelah hanya membayar biaya rontgen. Dan yang kami sesalkan lagi, kasus ini tidak pernah dilaporkan ke Polsek Baguala, justru yang dilaporkan adalah kasus pemukulan terhadap pelaku lala lantas yang menabrak ibu saya dimana pelaku ini ayahnya juga polisi, ini sangat aneh, ” Tegasnya.