Piru, Tribun Maluku : Tim Penggerak PKK Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) di bawah kepemimpinan baru Ketua PKK, Yeni Rosbayani Asri, siap melangkah lebih jauh dari sekadar kegiatan seremonial seperti lomba-lomba.
Usai pelantikan pengurus periode 2025-2030 oleh Bupati SBB pada Senin (28/04/2025) di Kantor Bupati SBB, Piru, Ketua PKK, Yeni Rosbayani Asri mengumumkan 10 program prioritas yang akan fokus pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kesehatan masyarakat, dan penurunan angka stunting di kabupaten yang berjuluk Saka Mese Nusa ini.
Ketua TP Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) SBB, Yeni Rosbayani Asri menegaskan bahwa kepengurusan PKK kali ini terdiri dari sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan profesional, siap bekerja sama dengan pemerintah kabupaten untuk membangun SBB yang lebih maju.
“Program PKK ke depan bukan hanya seremonial biasa. Kami akan turun langsung ke desa-desa di SBB. Saya bersyukur karena pengurus kali ini adalah orang-orang yang berkompeten untuk menjalankan 10 program PKK,” ujar Yeni dengan penuh semangat.
Misi ke Desa: Lebih Dekat dengan Masyarakat
Berbeda dari pendekatan sebelumnya yang kerap terbatas pada laporan di belakang meja, PKK SBB kini berkomitmen untuk terlibat langsung di lapangan. Yeni menekankan pentingnya melihat realitas di desa-desa.
“Kondisi di lapangan itu berbeda dengan hanya mendengar laporan. Kami akan turun ke desa-desa, memperhatikan UMKM, dan memastikan program kesehatan berjalan,” katanya, didampingi Sekretaris PKK SBB, dr. Yunianingsih Selanno, Sp.PK
.Salah satu fokus utama adalah sektor kesehatan, khususnya penanganan gizi buruk dan stunting. “Kami tidak ingin ada lagi anak-anak dengan gizi buruk di SBB. Stunting harus ditekan. Untuk itu, kami akan aktif ke posyandu-posyandu, seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya,” tegas Yeni.
Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak SBB melalui intervensi langsung di tingkat komunitas.
UMKM: Mengangkat Produk Khas SBB
Selain kesehatan, PKK SBB memiliki ambisi besar untuk memajukan UMKM lokal. Yeni menyebutkan bahwa UMKM di SBB sudah menunjukkan potensi luar biasa, namun masih membutuhkan “sentuhan tangan” pemerintah untuk bersinar lebih terang.
“UMKM kita sudah bagus, seperti produk olahan ikan, sagu, hingga kerajinan tangan. Saya ingin tamu dari luar SBB pulang membawa oleh-oleh khas SBB yang membuat kita bangga,” ungkap istri Bupati SBB ini.
Beberapa produk UMKM yang disorot termasuk bakso ikan, abon ikan, dan olahan sagu yang telah dipasarkan secara online. Selain itu, kerajinan songket berbahan tanah liat juga disebut sebagai aset budaya yang berpotensi besar.
“Songket SBB sangat bagus. Dengan sentuhan pelan tapi pasti, kami ingin produk ini jadi kebanggaan,” tambah Yeni, menegaskan bahwa pengembangan UMKM tidak hanya terbatas pada makanan, tetapi juga kerajinan dan produk perikanan.
Revitalisasi Batik SBB
Isu batik khas SBB yang sempat viral karena kurang dikenal juga menjadi perhatian PKK SBB. Yeni mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa SBB telah memiliki batik khas daerah.
“Banyak masyarakat yang saya temui juga belum tahu soal batik ini, mungkin karena kurang disosialisasikan,” ujarnya.
Untuk itu, PKK berencana memperbaiki motif batik agar lebih mencerminkan identitas budaya SBB, seperti adat istiadat “tiga batang air” dan kehidupan masyarakat yang homogen.
“Kami akan pelan-pelan memperbaiki motif batik ini, dengan memperhatikan budaya dan adat SBB. Tidak mungkin langsung besar seperti Bombay, tapi dengan dukungan pemerintah, kami yakin ini akan berhasil,” kata Yeni, menunjukkan pendekatan realistis namun optimistis.
Harapan untuk SBB yang Lebih Baik
Dengan 10 program PKK yang dirancang untuk jangka waktu 2025-2030, Yeni Rosbayani Asri berharap dapat membawa perubahan signifikan di SBB. “Saya ingin 10 program ini sukses, membuat SBB lebih baik dalam segala hal UMKM yang maju, kesehatan yang meningkat, dan budaya yang terangkat,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi antara PKK, pemerintah kabupaten, dan masyarakat.
Pelantikan pengurus PKK SBB ini menjadi tonggak baru bagi kabupaten untuk mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berbasis komunitas. Dengan misi turun ke desa-desa, PKK SBB menunjukkan komitmen untuk tidak hanya menjadi pelengkap seremonial, tetapi motor penggerak perubahan nyata di Saka Mese Nusa.