Langgur, Tribun Maluku : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara telah membentuk tim untuk menangani warga Ohoi Banda suku 30, lokasi Banda Uijaya, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Pembentukan tim ini terkait bencana banjir bandang yang melanda desa tersebut Minggu (26/6/2022) dini hari.
Kepala Dinas Sosial Daerah Kabupaten Malra, Hendrikus Watratan di Langgur, Selasa (28/6/2022) mengatakan Pemkab Malra telah membentuk tim dalam rangka penanganan bencana di Pulau Kei Besar.
Tim dibentuk oleh Sekretaris Daerah dengan melibatkan Kepala Bapelitbangda, Kepala Dinas Sosial Daerah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah serta beberapa OPD teknis lainnya.
“Tidak benar jika ada informasi yang mengatakan bahwa Pemda Malra lamban melakukan penanganan. Pemerintah langsung merespon setelah menerima informasi kejadian,” ujar Watratan.
Disampaikan, Pemda Malra langsung melakukan tindakan penanganan dengan mengarahkan ke TKP dan melakukan bantuan.
“Penanganan yang dimaksud adalah perhatian pemerintah daerah langsung menuju ke lokasi bencana dan melakukan bantuan,” ujarnya.
Dikatakan, karena posisi lokasi bencana yang cukup jauh dan kondisi alam yang tidak mendukung, maka tim memulai penanganan melalui pengumpulan informasi tentang kondisi bencana, kebutuhan bahan-bahan yang harus disiapkan serta pemilihan jenis transportasi yang akan digunakan menuju lokasi bencana.
Dijelaskan, di Kecamatan Kei Besar Utara Timur, ohoi-ohoi yang mengalami bencana di antaranya Ohoi Majang, Yamtimur dan Banda Ui. Di Kecamatan Kei Besar Utara Barat terdapat Weer Frawaf dan Ad Wear Aur.
Sementara Ohoi Soinrat di Kecamatan Kei Besar juga terkena bencana. Selanjutnya di Kecamatan Kei Besar Selatan yaitu Ohoi Sether, Watkidat dan Soindat.
Menurutnya, setelah dilakukan panggilan, maka petugas akan melakukan intervensi kebutuhan sesuai kewenangan pokok Dinas Sosial dari segi kedaruratan bencananya.
“Yang pertama, kami akan menyiapkan pangan, dalam arti bahwa bahan makanan yang siap saji serta makanan yang langsung bisa dimasak seperti beras dan mie telor” ujar Watratan.
Selain bahan makanan, dari segi kedaruratan bencana, Dinas Sosial juga akan menyiapkan hal-hal lain yang dianggap sangat dibutuhkan oleh korban bencana banjir seperti kebutuhan pakaian, kasur/matras, peralatan masak, dan peralatan rumah tangga.
Hingga saat ini, Dinas Sosial sementara mendata jumlah warga Pulau Kei Besar yang mengalami bencana alam.
Camat Kei Besar Utara Timur, Chandra Namsa, membantah jika ada informasi yang mengatakan Pemkab Malra lamban melakukan penanganan terhadap warganya yang terkena musibah.
Menurutnya, musibah banjir yang disebabkan karena hujan deras dan angin kencang tersebut terjadi sekitar jam 02.00 WIB. Hujan deras menyebabkan banjir, sehingga membawa lumpur dan tanah liat ke rumah-rumah warga.
Selain terkendala transportasi, khususnya, diwajibkan juga mengalami kesulitan berkomunikasi akibat jaringan komunikasi Telkomsel yang tidak stabil.
“Walaupun ada kendala seperti transportasi dan jaringan Telkomsel tetapi intinya Pemda Malra telah merespon dengan cepat, menugaskan petugas Dinas Sosial melakukan bantuan awal di TKP,” ujar Namsa.